Lihat ke Halaman Asli

Nailil Izzati

Saya merupakan mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Lamanya Durasi Pembelajaran di Sekolah, Baik atau Buruk bagi Siswa?

Diperbarui: 13 Juni 2022   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang penting dan diperhatikan oleh sebuah negara. Oleh karena itu, setiap negara juga memiliki sistem atau peraturan yang dibuat untuk mengatur bagaimana pendidikan di negara tersebut dijalankan, baik model pendidikan yang diinginkan, kurikulum yang diajarkan, hingga lama pembelajaran dilaksanakan. 

Begitupun di Indonesia, ada peraturan yang dibentuk mengenai hal-hal tersebut, salah satunya mengenai waktu pembelajaran bagi para siswa. Meskipun di setiap daerah atau sekolah bisa saja berbeda, namun rata-rata waktu pembelajaran yang diterapkan yaitu sekitar 6-7 jam perhari atau lebih, tergantung dengan tingkat jenjang pendidikannya.

Di Indonesia, pembelajaran di sekolah umumnya dimulai pada pukul 06.30 baik pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), ataupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Selanjutnya, para siswa akan melanjutkan pembelajaran hingga pukul 12 atau lebih dengan jeda satu kali istirahat. 

Durasi pembelajaran yang bisa dianggap terlalu panjang ini memang terlihat normal dan wajar untuk diterapkan, namun bisa jadi durasi belajar yang terlalu lama justru membuat pembelajaran tidak efektif dan materi tidak dapat diserap siswa secara optimal. 

Para ahli mengatakan durasi optimal otak untuk belajar sekitar 4 jam, terutama pada pukul 10 pagi sampai pukul 2 siang, karena pada jam tersebut otak memproduksi lebih banyak hormon stress (kortisol) yang membuat seseorang lebih mudah berkonsentrasi

Oleh karena itu, pembelajaran akan lebih maksimal apabila dilakukan pada durasi dan jam-jam tersebut agar siswa lebih berkonsentrasi dalam menyerap pelajaran. Tetapi, bukan berarti dengan durasi pembelajaran yang terlalu lama artinya siswa tidak bisa memahami pelajaran dengan baik. Siswa akan tetap bisa berkonsentrasi dalam belajar dengan menyiasati pemberian jeda atau istirahat dalam setiap beberapa menit pembelajaran.

Pemberian jeda istirahat ini pula yang harus lebih diperhatikan. Umumnya, di sekolah yang menerapkan durasi 6 jam pembelajaran hanya disediakan satu kali istirahat dengan lama 15 hingga 30 menit saja. Sedangkan siswa seharusnya butuh beberapa kali istirahat untuk mengembalikan fokus mereka dalam menyerap pelajaran yang diajarkan. 

Sebuah penelitian di Universitas Illinois menyarankan untuk memberikan jeda sekitar 5-15 menit setiap 60 menit beraktivitas atau belajar agar otak kita bisa lebih berkonsentrasi. Lalu, dengan adanya aturan durasi pembelajaran di sekolah dan waktu istirahat yang terbatas apakah siswa masih dapat belajar dengan maksimal di sekolah? 

Tentu saja bisa, namun peran guru dibutuhkan untuk pandai-pandai mengakali pemberian waktu jeda sebelum, setelah, atau di sela-sela pembelajaran agar siswa tidak bosan dan dapat berkonsentrasi kembali setelah di jam sebelumnya juga memperoleh pelajaran lain. 

Pemberian jeda tidak harus dengan memberikan siswa waktu untuk tidur, makan, atau bermain keluar kelas. Jeda bisa berupa ice breaking atau games —yang tidak menyangkut pelajaran— dari guru pengajar, bisa juga dengan memberikan siswa waktu kosong sekitar 5-10 menit sebelum memulai pembelajaran.

Lamanya durasi pembelajaran mungkin tidak terhindarkan karena banyaknya mata pelajaran yang harus diberikan kepada para siswa. Namun, daya fokus dan konsentrasi siswa dalam menyerap tentu juga harus diperhatikan agar pembelajaran yang diberikan tidak sia-sia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline