Lihat ke Halaman Asli

nafisa khairunisa

Universitas Dipenogoro

Waspada Pangan: Mahasiswa KKN Undip Ajak Masyarakat Kenali Boraks pada Makanan

Diperbarui: 11 Agustus 2020   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Bahan Tambahan Makanan (Dokpri)

Purwasari, Karawang (6/8/2020) Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan KKN secara mandiri di kampung halaman masing -masing mahasiswa karena adanya pandemi Covid-19. Kegiatan KKN berlangsung selama 45 hari dari tanggal 5 Juli hingga 15 agustus 2020, dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). 

Tim II KKN UNDIP 2020 Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari menyelenggarakan program monodisiplin berupa sosialisasi Bahan Tambahan Pangan serta cara uji boraks sederhana oleh Nafisa Khairunisa mahasiswi Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, yang dilaksanakan pada pukul 09.00 – 11.00 di wilayah RT 01 Griya Panorama Indah. 

Tujuan dilaksanakannya program ini yaitu untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya makanan serta jajanan yang mengandung pengawet dan zat berbahaya lainnya.

 Pemaparan program dilakukan dengan persentasi mengenai jenis-jenis bahan tambahan makanan yang boleh ditambahkan dan yang berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya diadakan uji boraks sederhana menggunakan kunyit dan tusuk gigi. Pembuatan KIT deteksi boraks ini cukup sederhana. 

Langkah pertama haluskan kunyit dan tambahkan air pada kunyit, lalu rendam tusuk gigi di dalam larutan kunyit kurang lebih 3 jam. Setelah itu, tusuk gigi siap digunakan dengan cara menancapkan ke dalam makanan uji. Sampel makanan yang digunakan berupa otak-otak, bakso, tahu putih dan tahu kuning.

Pada uji boraks ini dibuat kontrol positif dan kontrol negatif untuk mengetahui perbedaan antara sampel yang mengandung boraks maupun tidak. Kontrol positif menggunakan boraks asli dan apabila diuji menggunakan kunyit memberikan warna merah kecoklatan. 

Sedangkan kontrol negatif memberikan warna kuning. Setelah semua sampel diuji menggunakan kunyit sampel otak-otak, bakso dan tahu putih negatif mengandung boraks, sedangkan sampel tahu kuning memberikan hasil positif terhadap boraks.

Hasil Uji Boraks Pada Makanan

Pencerdasan mengenai bahaya bahan tambahan makanan (BTM) dan uji boraks sederhana dinilai perlu sebagai usaha preventif untuk dapat membedakan makanan yang mengandung boraks maupun tidak. Selain itu, praktek uji boraks ini sangat mudah, bahan yang digunakan murah, dan mudah didapatkan.

Penulis: Nafisa Khairunisa

Editor  : Solikhin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline