Lihat ke Halaman Asli

Masyarakat Khawatirkan Remaja Setempat yang Menikah Dini, Mahasiswa KKN Tim II Undip Lakukan Penyuluhan Pencegahan Pernikahan Dini

Diperbarui: 13 Agustus 2022   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Harjamukti, Depok (30/07/2022) -- Pernikahan dini merupakan permasalahan yang belum teratasi di Indonesia. Berdasarkan data Unicef Indonesia (2020), Indonesia menunjukkan penurunan pernikahan anak usia dini yang berjalan lambat dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2019 hingga 2020 hanya terdapat penurunan sebesar 0,6%, yang terhitung jauh dari target penurunan, yaitu sebanyak 8,74% pada tahun 2024 (Kementerian PPPA, 2021). Hal ini berarti bahwa Indonesia masih menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang memiliki angka pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja.

Angka pernikahan anak usia dini di Kota Depok sendiri terbilang cukup tinggi di tahun 2021 lalu. Berdasarkan data permohonan Dispensasi nikah yang masuk ke Pengadilan Agama pada tahun 2021, permohonan Dispensasi nikah didominasi oleh permasalahan hamil di luar nikah serta perubahan peraturan mengenai batas usia menikah dalam Undang-Undang (Radardepok, 2022). Di tahun 2022 ini, hingga bulan Februari sudah terdapat 10 permohonan Dispensasi nikah. Tingginya angka pernikahan anak usia dini di Kota Depok membuat masyarakat di wilayah RW. 02 Kelurahan Harjamukti mengekspresikan kekhawatirannya

Dokpri

Maka dari itu, Mahasiswa Tim II mengusulkan program sosialisasi terhadap remaja setempat mengenai pernikahan dini guna mencegah kenaikan angka pernikahan dini serta dampak-dampak buruk yang mungkin dialami remaja yang menikah dini, yang disetujui dan didukung oleh perangkat RW. 02. Program Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh Mahasiswa Tim II ini dilakukan dengan memberikan pemahaman serta brosur yang memuat link menuju e-book terkait pengertian pernikahan dini, faktor penyebab terjadinya pernikahan dini, dampak positif dan negatif pernikahan dini, serta contoh kasus nyata pernikahan dini. 

Dokpri

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran serta pemahaman remaja sekitar akan bahaya pernikahan dini yang diikuti oleh serentetan dampak negatif baik secara biologis, psikologis, ekonomi, maupun sosial, sehingga nantinya akan membantu penurunan angka pernikahan dini di Kota Depok.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline