Tahukah kalian tempat bersejarah yang bernama makam Sunan Pandanaran yang ada di Klaten? Siapakah Sunan Pandanaran? SuSudahkah kalian mengunjunginya? Yuk, simak lebih lanjut penjelasannya!
Perjalanan dari Kartasura menuju ke makam Sunan Pandanaran Klaten jarak yang ditempuh sekitar 51 menit. Saat menikmati perjalanan kalian akan disuguhi dengan pedesaan yang masih asri banget dan pemandangan cantik seperti persawahan, jadi, cocok untuk menyegarkan pikiran kalian. Komplek makam Sunan Pandanaran berada di sebuah bukit Jablkat yang terletak di dukuh Mendin, Paseban, Bayat, Klaten Jawa Tengah. Harga masuknya hanya Rp. 2000 per orang. Pembayarannya melalui penjaga loket, setelah itu kalian akan mendapatkan karcis. Jika kalian mau masuk ke area makam bisa dengan jalan kaki dengan melewati beberapa anak tangga atau memakai jasa ojek dengan harga Rp. 10.000 ribu rupiah. Setelah sampai di area makam jangan lupa titipkan sandal di penitipan sandal, dan membayar dengan seikhlasnya.
Dari cerita yang beredar Sunan Pandanaran dulunya adalah bupati Semarang yang sangat kaya raya. Nama aslinya adalah Sayyid Maulana Muhammad Hidayatullah. Suatu ketika beliau begitu angkuh dan sombong terhadap kekayaannya hingga ada seorang tukang rumput menghampirinya namun, beliau tetap dengan sifat sombongnya. Hingga akhirnya beliau disuruh untuk mencakul tanah dan tidak disangka dalam tanah tersebut berisikan emas dan baru menyangka bahwa tukang rumput tersebut adalah gurunya yaitu Sunan Kalijaga. Lalu, diutuslah Sunan Pandanaran untuk menyiarkan agama di kecamatan Bayat Klaten. Bentuk menyiarkan agama yaitu dengan bentuk Patembayatan (musyawarah) hingga masyarakat menyebutnya Sunan Bayat.
Dari segi bangunan komplek makam Sunan Pandanaran hampir sama dengan bangunan komplek Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus. Komplek makam Sunan Pandanaran berada di ketinggian kurang lebih 860 m di atas permukaan laut. Ketika kalian memasuki komplek makam akan melewati delapan gapura yaitu; 1. Gapura Segara Mancar, 2. Gapura Dhuda, 3. Gapura Pangrantunan, 4. Gapura Sinaga, 5. Gapura Panemut, 6. Gapura Pamuncar, 7. Gapura Bale Kencur, 8. Gapura Prabayeksa. Kalian juga bisa beribadah di masjidnya yang berada di gerbang utama memasuki area makam. Lalu, untuk menuju ke makam Sunan Pandanaran kalian harus melewati beberapa gapura dulu dan tanjakannya cukup tinggi serta disuguhi pemandangan yang indah. Jika kalian merasa lelah, jangan khawatir di atas nanti tepatnya sebelum memasuki makam ada gentong yang berisikan air dan disediakan pula gelas untuk meringankan para peziarah.
Saat masuk makamnya kalian harus berhati-hati karena pintunya cukup pendek jadi, kalian harus menundukkan kepala sejenak. Dari hal tersebut dapat dimaknai yaitu jika bertamu harus menekankan rasa hormat, dan sopan santun baik itu leluhur ataupun tidak.
Sebelum pulang jangan lupa mampir di pusat oleh-oleh yaitu bernama Pasar Seni Pandanaran. Di pasar tersebut menyediakan berbagai pusat oleh-oleh mulai dari pakaian, aksesoris, jajanan dan lain-lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI