Beberapa teman mengajak bertemu di Jakarta hari Sabtu, saya tolak baik-baik. Jujur saja saya cukup jengah dengan suasananya. Sehingga Sabtu pagi saya memilih berjalan kaki dan tidak sengaja menemukan coffee shop dengan view menawan. Jadilah kepikiran buat ngopi dengan pemandangan.
Tertulis di area depan "Gemasih Kopi" Buka sedari pukul 07.00 sampai 22.00 WIB dan buka setiap hari. Nuansa pedesaan terasa di bagian area depan coffee shop. Tersedia area parkiran yang luas. Ini yang menyenangkan dari jalan kaki, selalu menemukan hal baru yang menarik hati.
Lantas saya memasuki bangunan, nuansa jadul menyeruak. Iya vintage banget, ada beberapa kain terpajang. Lalu beberapa wayang pun terlihat di sisi dekat area kasir.
Beberapa jenis kopi, berbaris rapi dalam sebuah wadah berwarna putih biru. Lalu ada TV jadul, tape jadul, tantangan tempo dulu, aneka camera jadul. Sebuah rak bersisi buku-buku.
Rak buku dan beberapa perabotan apa jaman dulu (Dokpri/mynotetrip)
Tempat ngopi senyaman ini memang klop kalau menyediakan buku-buku bergizi. Jadi bisa banget maksimal melambat dengan ngopi ditemani pemandangan lalu membaca satu dua buku.
Lantas beberapa meja di alasi kain tenun dan bangku terbuat dari kayu. Bangku tempo dulu, ada beberapa ala sofa dan beberapa full kayu.
Hingga kemudian saya memesan kopi. Awalnya mau cappuccino. Tetapi setelah mempertimbangkan banyak hal, saya jadi tertarik buat pesan kopi selaras (30K). Sedangkan Anna memesan Kopi Lis (28K).
Untuk camilan, ini saya agak keliru dan nggak make sure nanya hehehe. Saya pilih BPJS (Belimbing, pisang, jeruk, strawberry) Asumsi saya ini tuh buah potong . Hahaha memang saya kureng teliti lagi nih terkait menu.
Anna memesan mie Aceh goreng (memang untuk mie Aceh hanya tersedia versi mie goreng saja) Berdasarkan info dari kasir.