Lihat ke Halaman Asli

M Muzaqi

Ketua ACM GP Ansor Brebes

Cegah Corona, Masjid Wangandalem Terapkan Social Distancing

Diperbarui: 27 Maret 2020   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Jami' Uswatun Hasanah. (dok. pribadi)

Wabah virus Corona hingga detik ini terus menggerogoti para pasien. Bukan hanya itu, Corona juga menghantui ketakutan orang-orang yang sehat untuk tetap beraktifitas. Khususnya masyarakat di kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kenapa? 

Ya, kota Tegal, yang notabenenya adalah kota tetangga dari Brebes, dan tempar favorit orang untuk bepergian ketika libur ataupun hanya untuk shopping, saat ini telah mengumumkan untuk lockdown lokal. 

Karena hingga saat ini, Tegal sudah ada 1 pasien positif Corona yang dirawat di RSUD Kardinah, Tegal dan 1 pasien status PDP sudah meninggal dunia.

Seperti pemberitaan di media detik.com , Lockdown kota Tegal, disampaikan langsung oleh Wali Kota Tegal, Dedy Yon. Dalam jumpa persnya, beliau mengumumkan bahwa Tegal akan lockdown mulai hari Jum'at hingga 4 bulan ke depan. Lantas, bagaimana? 

Kekhawatiran semakin menyelimuti masyarakat Brebes, tak lepas di desa Wangandalem, Kec. Brebes. Di desa Wangandalem, penyemprotan disinfektan sudah dilakukan pada hari Selasa (24/03) yang ditujukan ke Musholla dan Masjid yang berqda di lingkungan desa Wangandalem. Ini bertujuan untuk mencegah sedini mungkin persebaran virus Corona.

Pemandangan agak berbeda ada di Masjid Jami' Uswatun Hasanah, Wangandalem, Brebes. Dimulai Kamis (26/03) tak seperti biasanya, selepas sholat jama'ah, wirid, dan doa, tidak dilanjutkan dengan bersalaman (mushofahah). 

Ini membuat beberapa jamaah sedikit tercengang, namun akhirnya bisa memahaminya. Karena ini demi kebaikan bersama, kemaslahatan bersama dalam pencegahan virus Corona.

Pemandangan aneh berlanjut seusai sholat Jum'at. Beberapa pemuda remaja masjid (Irmush) bersama dengan anggota GP Ansor Ranting Wangandalem, melakukan giat cegah virus Corona dalam bentuk pembenahan shof (barisan) sholat ala social distancing.  

Dengan menggunakan selotip hitam, mereka memberikan tanda area jama'ah sholat dan area yang perlu dikosongkan. Jadi, shof yang awalnya rapat seperti biasanya, dengan adanya ini shof antar jama'ah ada jarak sekitar 80cm. 

Memang betul di desa Wangandalem, Brebes, masih dalam keadaan aman, belum ada laporan kasus yang Pasien dalam Pengawasan (PDP), apalagi positif Corona. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline