Beberapa waktu vakum menulis memang membuat kaku baik tangan maupun pikiran. Aku selalu beralasan karena banyaknya kesibukan. Tapi banyak orang sibuk yang tetap bisa produktif menulis. Jadi sepertinya memang ada yang salah dalam diriku. Mungkin aku perlu menanyakan sekali lagi, benarkah aku suka menulis? Jika jawabnya adalah YA, maka aku harus bisa mengalahkan rasa malas atau apapun namanya yang membuatku berhenti menulis. Jika jawabnya TIDAK, maka aku harus berhenti bermimpi menjadi penulis. Dan jawaban YA yang membuatku kembali bercengkerama dengan notebook setia yang sudah mulai kulupakan. Dan semangat yang membuat saya kembali tergerak untuk menulis itu berasal dari ODOP.
One Day One Post (ODOP) yang ditawarkan oleh ibu-ibu di Institute Ibu Profesional (IIP) mewajibkan ibu-ibu yang ikut bergabung didalamnya untuk menulis setiap hari selama 99 hari. Pasti sangat berat untuk yang tidak terbiasa menulis (lagi). Tetapi tidak boleh ada kata menyerah jika ingin mewujudkan mimpi. Meskipun mendaftar di detik-detik terakhir dan harus menyetorkan tulisan mulai malam ini, aku harus tetap semangat. Dinginnya udara malam sehabis hujan deras, bunyi napas teratur dari orang-orang serumah yang sudah terlelap, berikut sakit kepala yang menyerang sejak sore tak boleh menjadi alasan untuk membuatku surut. Sekarang, atau tidak sama sekali.
Sekarang, aku bingung mau memulai dari mana dan di mana. Tiga rumah yang aku miliki sudah lama tak pernah ditengok, termasuk rumah kompasiana ini. Rasanya akan membutuhkan waktu lama untuk bersih-bersih rumah. Akhirnya pilihan jatuh pada rumah kompasiana yang relatif paling bersih sambil berharap bisa bertemu dengan teman-teman lama di Kompasiana untuk melepas rindu dan berharap support dari mereka.
Jadi...Bismillah, dengan segala kesibukan dan kekurangan, semoga aku sudah siap dengan semangat baru untuk mengarungi 99 hari bersama ODOP.