Lihat ke Halaman Asli

Musa Hasyim

TERVERIFIKASI

M Musa Hasyim

Wabah Cocokologi Azab dan Teori Konspirasi di Balik Virus Corona Tiongkok

Diperbarui: 26 Januari 2020   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: melekpolitik.com

Di saat dunia sedang berduka atas kemunculan virus yang belum ditemukan penawarnya bernama Corona, sementara di jagat Indonesia sedang sibuk-sibuknya mengaitkan virus itu sebagai azab yang Tuhan berikan kepada Rezim Tiongkok. 

Rezim Tiongkok yang menganut paham komunisme dianggap berlaku tidak adil terhadap muslim Uighur di daerah otonomi Xinjiang. Kamp konsentrasi disebut sebagai upaya pemerintah mereduksi agama Islam di bumi Tiongkok. Entah benar atau propaganda Barat belaka, tapi apakah ada hubungannya dengan virus corona?

Kalau Tuhan mau memberi azab atas tindakan Rezim Tiongkok kepada masyarakat muslim Uighur, kenapa bukan Beijing saja yang terkena azab virus karena pusat pemerintahan Tiongkok berada di Beijing bukan di Wuhan (asal dari virus corona dan tempat terparah penderita virus corona)? Pun jika kita melihat peta, jarak Wuhan ke Beijing terpaut ribuan kilometer.

Azab adalah hak mutlak Tuhan yang mana bukan menjadi urusan manusia. Mana bisa manusia tahu, tempat A terkena azab sementara tempat B tidak terkena azab padahal sama-sama terkena musibah dan bencana. Kita hanya tahu azab Tuhan lewat kitab suci yang kita anut, di luar dari itu kita tidak bisa langsung menjudge bahwa mereka terkena azab.

Daripada sibuk mengait-kaitkan azab, lebih baik kita intropeksi diri dan mawas diri. Virus corona yang telah merenggut 41 jiwa di Tiongkok ini diduga kuat berasal dari hewan. Vincent Munster mengatakan virus corona berasal dari virus kelelawar. Sementara pendapat lain mengatakan virus corona berasal dari ular Tiongkok. 

Kita tahu betul, kebanyakan orang Tiongkok suka mengonsumsi hewan liar dan buas bahkan sebagian dari mereka langsung memakannya secara mentah. Padahal hewan-hewan seperti itu rawan sekali dengan bakteri dan kuman apalagi tanpa dimasak terlebih dahulu. Hewan yang biasa kita konsumsi saja kadang berbahaya apalagi yang liar dan buas. Lalu kenapa virus corona tidak menjangkit orang-orang di Tomohon yang sama-sama mengonsumsi hewan liar dan buas?

Inilah gunanya intropeksi diri dan mawas diri. Manusia disediakan alam yang berlimpah ruah oleh Tuhan Sang Maha Kasih, namun jika manusia serakah, siapa yang salah? Daripada sibuk mengaitkan bencana virus dengan azab, lebih baik kita turut menjaga keseimbangan alam dengan tidak memburu hewan liar dan buas secara brutal. Tanpa hewan-hewan itu, rantai makanan tidak akan seimbang. Jika rantai makanan tidak seimbang, banyak ancaman yang juga mengintai.

Lain cocokologi azab, lain lagi teori konspirasi. Jika cocokologi azab dikaitkan dengan agama, teori konspirasi dikait-kaitkan dengan Amerika Serikat. 

Seperti kita ketahui bersama bahwa AS dan Tiongkok sedang hangat-hangatnya melakukan perang dagang maka banyak juga yang berpikiran bahwa AS melakukan propaganda dengan virus corona.

Virus corona diduga berasal dari senjata perang biologi di laboratorium khusus daerah Wuhan. Kebocoran laboratorium ini membuat virus menyebar sebelum digunakan dalam perang. AS menduga bahwa Tiongkok sudah lama menyimpan virus tersebut. Pernyataan itu dibantah oleh Beijing karena belum diketahui pasti asal-muasal virus yang dinamakan nCoV itu. 

Dulu AS juga menduga bahwa Irak menyimpan senjata kimia pemusnah masal atau WMD sampai AS merasa punya hak sebagai polisi dunia untuk mengintervensi Irak namun sampai kini tidak ditemukan senjata itu di Irak. Apa Tiongkok akan bernasib sama seperti Irak?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline