Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Air Mata Penghujung

Diperbarui: 30 April 2024   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar via pixabay

Malam itu hujan kembali menggauli
memeluk diri pada sunyi yang berbunyi
iring-iringan rintik mencipta peri
lalu ia terus saja jatuh menindih

April terus saja meradang
berkawan dengan para penyair yang malang
hujan menjadi liar tak berperasaan
hingga jutaan puisi lahir berkat alotnya kenestapaan

Ditengah derasnya arus kegelisahan itu
Langit sana kelihatan musam
Makanya ia terus terang untuk berjatuhan
Kemudian dari ketinggian sana ia berujar
"Aku mengerti apa yang engkau rasakan,
tetapi, Keniscayaan berikutnya akan segera datang"

Musafar ukba, 30/04




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline