Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Jiwa Habitat

Diperbarui: 25 Oktober 2021   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar via Pixbay

Alam bersimpuh pita meraung
Jiwa terlelap dalam hijau nan rindangnya pokok kayu, tatkala gulita menyelinap dalam sunyi maka dengarkan irama syahdu dari kowak dan burung hantu,
Indah namun kadang buat bulu kuduk menyapu tanpa menyapa, begitulah ketika jiwa dan raganya bahagia bercokol di habitatnya

Ketika sinar mega diufuk sana mendaki beberapa penggala, pancarannya menyapu jagad raya menyingkap tabir dan lihatlah batang kokoh berdiri bermandikan kabut pagi, menyelimuti sampai ke puncak dan pucuknya

Alam punya sejuta makna bagi kelangsungan kehidupan, bukan cuman manusia tapi semua elemen berpadu menjadi satu, hidup dalam habitat yang terjaga

Hiruk pikuk yang serba pengap ini, semua aksi berubah haluan, udara menjadi dibeli oleh mereka yang terkena, maka bersyukurlah untuk yang tak dihinggapi penyakit zaman sekarang, Si Wabah dari negeri Sipit Mata

Maka kembali lihatlah perpaduan semua ini, floral fauna saling melengkapi dalam alam yang kaya milik bumi Pertiwi, sampai hati kah menodai ekosistem ini, apakah ingin paru-paru dunia ini menjadi cacat? Ouhh Sudahlah

Mari tertawa bersama nyaringnya kicauan burung, berlarilah dimanapun engkau mau,jika lelah berteduhlah dibawah rindangnya pohon,dia akan menaungimu dengan jiwanya karena alam adalah habitatmu, habitatku, habitat kita bersama tempat bernaung berbagai kehidupan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline