Lihat ke Halaman Asli

Zakiyya Sakhie

Dokumen pribadi

Miss Komentator Akut

Diperbarui: 18 Agustus 2017   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: bellbroshvac.com

Pada tahun 2004-2006 saya punya seorang teman yang punya kebiasaan jelek yakni mengomentari apapun yang dilakukan oleh orang lain. Dan saya adalah salah satu orang yang juga banyak dikomentari oleh dia. Bahkan untuk hal-hal yang amat sangat sepele lho. Misalnya : pas saya lagi enak-enak makan dikomentari begini " lu ini makan mulu sih, kapan kelarnya, gue udah sampai Jerman, lu tetap aja masih makan gak kelar-kelar .. ".

Pada saat saya jalan agak menunduk, teman saya ini juga nyelentuk, " lu ini jalan nunduk terus, emang uang lu ada yang hilang?". Apalagi waktu badan saya gemuk, saya jadi bahan komenan dia yang paling empuk, "lu punya badan kurus amat sih ..", lama-lama gue lihat badan lu tambah melar ke sampingana aja deh ..".

Dan ketika badan saya rada kurusan (masih) dikomentari lagi," lu punya badan kayak orang puasa setaun nggak makan". Dan sebagainya, dan sebagainya. Aneh ya? He-he. Barangkali bukan aneh kali ya. Tetapi lebih ke rasa gemas. Ada perasaan risih kalau dikomentari melulu. Bayangkan jika gerak anda sedikit-sedikit dikomentari orang. 

"Eh kamu kalo pakai baju itu kok jadi jelek amat ..".

"Kamu lebih cantik rambut pendek lho .."

"Masa gitu aja kamu gak bisa .."

 "Istrimu hitam amat".

"Suamimu kok ganteng, padahal kamunya pas-pasan.."

Kira-kira bagaimana perasaan anda? 

Suka apa seneng? Tentu tidak dua-duanya ya pemirsa. Pasti  yang muncul adalah perasaan dongkol, jengkel, kesal, dan sejenisnya.

Dan bukan tanpa alasan kalau sayapun menjuluki teman saya tadi dengan sebutan "Miss Komentator Akut." Andaikan suatu penyakit istilahnya 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline