Lihat ke Halaman Asli

Gigih Mulyono

Peminat Musik

Piknik di Ci Joglo Semar, Catatan Perjalanan 11

Diperbarui: 2 September 2019   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eling Bening Ambarawa. Dokpri

3. Eling Bening

#Lereng Telomoyo Menyatu Rawa Pening#

Berdiri di pelataran Eling Bening. Menatap ke depan. Terhampar Rawa Pening, Danau luas berlatar belakang Gunung Merbabu, Gunung Andong dan Pegunungan Telomoyo.

Siang cerah, Langit mengkilap terbentang. Biru putih. Rawa Pening, persawahan disekelilingnya. Perkebunan kopi berundak di perbukitan, terasering taman bunga jalan setapak berkelok kelok. Berpadu dengan gunung gunung biru adalah lukisan alam memukau. Di bumi Ambarawa.

Matahari bersipongah. Bertahta kulminasi di puncak  langit. Sekelompok pengunjung lokal senior, berkostum merah putih riang berfoto foto dibawah terik siang. Kepanasan namun terlihat sumringah. Hepi.

Juga kami. Bersibuk, memanjakan Huawei untuk unjuk kemampuannya. Menjepret kiri kanan, sana sini. Jauh dekat, mengabadikan keindahan alam terbentang.

Eling Bening, destinasi wisata baru tidak jauh dari Semarang. Berada 700 meter diatas permukaan laut, siang itu begitu cerah.

Eling Bening tepatnya berada di daerah Ambarawa. Hanya sekitar 6 Km dari eksit tol Bawen. Eksit tol Bawen tidak jauh dari kota Semarang arah Solo.

Perahu putih berbentuk Naga raksasa melayang terbang di udara Eling Bening. Berlatar belakang gunung gunung dan Rawa Pening, menjadi spot foto yang laris untuk para pengunjung bergaya.

Eling Bening Ambarawa. Dokpri

Menatap Naga itu. Benak melintas, melewatinya. Lekat pada pertemuan kaki Pegunungan Telomoyo dan tepian Rawa Pening. Pikiran melayang ke kurun waktu 50 tahun lebih yang lalu. Saat kecil di desa membaca buku Nagasasra Sabuk Inten dengan tokoh utama Mahesa Jenar, karya SH Mintarja.Akhir dekade 1960, kisah karya SH Mintarja itu begitu populer. Terbit bulanan. Ingat mengontel sepeda setiap bulan melaksanakan perintah bapak membeli buku terbitan terbaru. Dijual di toko Ijo atau Kedung Kawruh, toko buku yang ada di kota kecil pinggiran Kotamadya Solo.

Bermula dari tokoh utama Mahesa Jenar, mengundurkan diri sebagai Rangga. Gelar Perwira berpangkat cukup tinggi kerajaan Demak. Bentuk tanggung jawab sebagai perwira jaga malam Istana. Dua keris pusaka piandel Kraton, Kyai Nagasasra dan Sabuk Inten hilang. Dicuri, saat dirinya menjadi pimpinan jaga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline