Lihat ke Halaman Asli

Gigih Mulyono

Peminat Musik

Hembusan Angin Cemara Tujuh 51

Diperbarui: 14 Agustus 2018   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

*Hembusan Angin Cemara Tujuh 51*

Ternyata mereka berempat dipercaya, diberi Amanah dan mendapat jabatan semuanya. Alhamdulillah.

Dalam hal memberi atau mencopot jabatan, memang Direksi seolah menjadi wakil Tuhan di perusahaan. Mereka memiliki hak mutlak untuk menentukan. Walau kadang kadang tetap mendapat intervensi dari kiri kanan, atas bawah. Namun hak dan tanggung jawab memberi, menggeser, mengambil kembali posisi pembantu pembantunya tetap di tangan Dewan Direksi.

Direksi di perusahaan Sutopo termasuk wakil Tuhan yang menjalankan peran dengan baik , rasional untuk mendukung perusahaan. Menetapkan posisi di level bawah pun, mereka rembuk bersama. Karena penempatan pejabat terendah pun sebenarnya adalah mengangkat pemimpin tertinggi di unit kecilnya.

Selain contoh Direksi bagus tersebut, banyak juga contoh buruk Direksi yang serampangan , dan semau maunya dalam urusan menaruh orang.

Mereka seperti para petinggi Yunani kuno  yang menjadi contoh perilaku buruk yang melahirkan istilah Nepotisme.

Nepotisme yang akar katanya Nepos, berarti keponakan atau kerabat. Perilaku dalam memberikan jabatan, yang lebih mengedepankan kekerabatan, hubungan darah, setoran atau hal lain yang tidak relevan, daripada pertimbangan kemampuan dan kecocokan profesional. Bila Nepotisme seperti ini yang berlangsung, akan terbentuk  embrio un trust dan un fair community yang bisa membesar. Dan suatu saat bisa meledak, menjadi konflik keras yang merugikan perusahaan dan para pemangkunya.

Direksi Sutopo adalah contoh yang baik dalam menetapkan pejabat. Sebagai contoh, sebelum mereka berempat dipanggil menghadap Dirut, sehari sebelumnya Dir SDM telah memanggil Wikarya, Puspa dan Topo .........tanpa Deni , untuk menguji dan konfirmasi, sebelum menetapkan keputusan penting.

Barangkali ini ujian dengan jenis soal yang lain,

Dir SDM dengan memajang wajah datar, tanpa ekspresi, tak terbaca kedalamannya, berujar kepada mereka bertiga dengan nada menyesal,

" sebenarnya ada satu jabatan yang mendesak harus segera diisi. Kandidatnya adalah kalian berempat"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline