Lihat ke Halaman Asli

Ibra Alfaroug

TERVERIFIKASI

Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Stabilnya Permintaan Pisang di Kalangan Petani, Yuk Dibudidayakan!

Diperbarui: 29 Juli 2021   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jateng.tribunnews.com

Petani Mesti Berani Mencoba Tanaman Baru

Upaya meningkatkan hasil pertanian dengan mencoba membudidayakan jenis tanaman baru. Merupakan langkah strategis dalam memperbaiki tatanan dunia pertanian, taraf hidup para petani.

Selain menggalak kan prinsip kemandirian pangan dengan menganjurkan produktifitas lahan. Memaksimalkan lahan yang ada sebaik-baik mungkin.

Adapun caranya yang bisa dilakukan, selain ekstensifikasi atau intensifikasi pertanian.

Pertama, Mengganti jenis tanaman dilahan perkebunan. Misalnya, tanaman tahunan diganti dengan jenis tanaman musiman. Agar hasil pertanian dapat memperbaiki kondisi finansial petani.

Kedua, Mencoba membudidayakan tanaman yang ada dalam skala yang lebih besar. Yakni memperbanyak tanam yang kita tanam hanya karena iseng, dengan mengembangkannya secara serius.

Ketiga, Menerapkan pola tumpangsari. Menanam banyak jenis tanam disatu lahan, dengan sistem berjarak antar tanaman. Yang terencana secara matang, memperhitungkan masa panen. Satu habis, yang satu baru mulai, dan satu tinggal tunggu.

Mencermati kebiasaan masih menanam tanaman bersifat tanggung, yaitu sekedar iseng-iseng semata. Dengan menanam beberapa batang, sekedar untuk konsumsi atau hanya bersifat hobi semata. 

Apabila diperhatikan terkadang lebih menjanjikan, jikalau dikembangkan secara baik dengan skala tanam yang lebih besar. Dibudidayakan secara maksimal dan totalitas dengan jumlah yang banyak dilahan perkebunan.

Berangkat dari pengalaman dilapangan dikampung penulis. Ada beberapa point menjadi catatan penting yang saya simak yang ingin penulis bagikan, semoga berkenan. Indikator mengapa petani masih belum berani mencoba pada 3 cara diatas;

Pertama. Sumber Daya Manusia. Pemikiran yang terbentuk masih dengan cara pikir para pendahulu. Masih belum terbuka menerima dan melihat perkembangan dunia tani dari luar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline