Lihat ke Halaman Asli

Muis Sunarya

TERVERIFIKASI

Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

Kongres PAN Ricuh, Ada Apa dengan "Partai Allah" Ini?

Diperbarui: 12 Februari 2020   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detik com

Ini adalah kabar buruk dan memalukan yang datang dari arena Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara, hari ini (11/02/2020).

Kericuhan kembali terjadi di arena Kongres V PAN yang sehari sebelumnya sempat terjadi saat registrasi peserta kongres. 

Ditenggarai banyak peserta yang tidak dapat kartu indentitas peserta kongres. Aksi protes dan adu mulut dari peserta pendukung salah satu calon ketua umum dengan panitia penyelenggara kongres tak terbendung.

Bahkan laptop panitia pun sempat diambil paksa oleh peserta. Yang akhirnya peserta ini pun diamankan oleh petugas dari kepolisian.

Sejak awal memang kongres PAN ini tampak sudah mulai memanas dan ada gelagat suasana yang tidak kondusif. Kemarahan dan aksi kampungan premanisme para peserta kongres tidak bisa ditahan dan tak terelakkan. Sumpah serapah membuncah, dan memecah kearifan dan kesantunan berpolitik.

Yel-yel dari masing-masing peserta pendukung calon ketua umum, terutama pendukung petahana Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap, membahana, dan sempat memancing kericuhan.

Puncaknya sekitar pukul 14.00 saat pembahasan tata tertib sidang, kembali kericuhan terjadi di arena kongres di Hotel Claro Kendari Sulawesi Tenggara ini dengan saling melempar kursi dan memecahkan kaca pintu masuk. Akibatnya tidak sedikit peserta kongres yang terluka.

Tentu sangat disayangkan dan ini bisa menjadi preseden buruk bagi PAN ke depan. Pantas saja kursi anggota dewan dari PAN di DPR tidak begitu banyak. Kursinya saja dilempar-lempar saat kongres. Mengenes!

Tercatat hasil perolehan suara dan jumlah kursi partai politik dari pileg 2019 kemarin, bahwa PAN hanya memperoleh 44 kursi anggota DPR. Menduduki urutan kedua dari bawah, setelah PPP sebagai urutan terakhir yang memperoleh 19 kursi. 

Pertanyaannya, ada apa PAN yang oleh Amien Rais disebut sebagai partai Allah, kok kelakuannya kayak jadi kerasukan setan seperti itu? Ke mana Amien Rais sebagai sesepuh dan pendiri PAN yang selama ini sangat berpengaruh di tubuh partai bergambar matahari ini? Benarkah Amien Rais ditinggal begitu saja? Kasihan! Habis manis, sepah dibuang.

Mungkin ini buktinya. Akibat kericuhan itu, makanya kongres dipercepat untuk memilih ketua umum. Akhirnya, Zulkifli Hasan kembali terpilih sebagai Ketua Umum PAN mengalahkan pesaingnya Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Dengan begitu, berarti Mulfachri Harahap yang didukung Amien Rais, otomatis gagal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline