Lihat ke Halaman Asli

Muh Yusrizal Abdi

Mahasiswa stp trisakti 2019

End Toxic Masculinity

Diperbarui: 7 Agustus 2020   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Perkenalkan nama saya MUH YUSRIZAL ABDI mahasiswa D4 STP Trisakti dan penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud

Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi orang – orang yang membacanya.

Kali ini saya akan membahas tentang End Toxic Masculinity yang banyak di perbincangkan di sosial media seperti tik tok, instagram dan twitter.

Apasih yang kalian tau tentang toxic Maculinity ? pasti beberapa orang hanya mengetahuinya dari instagram, tiktok dan media sosial lainnya, Toxic Masculinity mengacu pada perilaku dan sikap yang kasar dan di kaitkan dengan laki laki, Toxic Masculinity sebuah deskripsi yang sempit tentang kejantanan, dimana kejantanan itu selalu di kaitkan tentang kekerasan, kekuatan, agresivitas dan penampilan.

Ini lah yang membuat orang orang beranggapan kekuatan adalah segalannya dan emosional adalah kelemahan. Laki laki harus selalu di tuntun untuk berpenampilan macho, tegas, tidak cengeng, bisa di segala hal, dan harus mempunyai sifat kepemimpinan.

And Toxic Masculinity adalah perilaku seseorang yang menyamaratakan atau memberi standar yang sama ke setiap pria. End Toxic Musculinty untuk saat ini sangat banyak disuarakan di media sosial agar orang – orang tidak bersikap seperti itu kesemua pria. karena biasanya inilah yang membuat orang - orang di bully dan di pandang sebelah mata di lingkungannya.

Contoh - contoh toxic Masculinity :

  • “kok laki – laki pake warna pink”
  • “kok laki laki menangis”
  • Lelaki tidak mungkin menjadi korban pelecehan seksual, malah harus akan menikmatinya
  • Lelaki yang lemah tidak pantas di sebut lelaki
  • Laki - laki harus bisa bermain futsal
  • "kok laki - laki pake skin care"

Bagaimana cara mengubah pandangan orang orang tentang Toxic Masculinity

Lelaki yang lahir tidak memiliki  semua kesemaan yang sama, ada yang manly, emosional, ada yang lembut, ada yang lemah, ada yang kurus maupun gendut. Kita tidak bisa menghakimi orang – orang karena sifatnya kita hanya perlu menghargainya dan memiliki sifat emosional, lemah, dan cengeng bukan lah hal tidak yang biasa bagai laki – laki.

Kita sebagai manusia harus saling menghormati satu samalain karena kita diciptakan berbeda - beda bukan berarti kita saling menyakiti, tujuan tuhan menciptakan manusia berbeda – beda untuk saling melengkapi satu sama lain.

Terimakasih telah membaca tulisan dari saya kurang dan lebihnya mohon di maafkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline