Pandemi covid 19 memberi dampak bagi kehidupan termasuk ke dunia pendidikan, seperti yang kita ketahui bahwa sekarang perguruan tinggi mengambil keputusan untuk belajar melalui via daring(kuliah online)menggunakan aplikasi daring sosial.
Namun ada sebagian siswa yang tinggal di daerah yang ketersediaan jaringannya susah atau tidak stabil dan berdampak pada kelancaran proses daring. Jaringan berada di titik tertentu, apabila hujan dan lampu padam jaringan biasanya akan hilang mahasiswa pun merasa kesusahan Karena akan teringgal materi maupun di tidak hadirkan di dalam pembelajaran.
Hal tersebut di rasakan oleh salah satu mahasiswa yang berasal dari pangkep, dia mengungkap bahwa betapa susahnya belajar online. Mahasiswa menjeluk akan proses perkuliahan yang di lakukan secara daring. Dimana banyaknya tugas dari dosen dan ada beberapa dosen tidak mengerti akan kondisi akan jaringan yang membuat mahasiswa resah.
Dan kuliah online ini sangat meresahkan bagi mahasiswa yang tinggal di pedesaan, karena susahnya mencari titik jaringan yang baik. Jadi terkadang banyak materi yang tidak di mengerti karena faktor jaringan yang membuat suarah dari dosen tidak jelas. Dan kadang juga mahasiswa di anggap tidak mengikuti pelajaran atau di alpakan.
Tidak hanya itu ada juga masalah dari segi kuota internet, karena media yang di gunakan dalam perkuliahan seperti aplikasi zoom sangat menguras kuota internet. Tutur salah seorang mahasiswa yang bernama aulia yang tinggal di desa Tompo Bulu Kec. Balocci Kab. Pangkep.
Kuliah daring sangatlah tidak efektif selain membutuhkan biaya nilai juga tergantung pada pemahaman materi, akan tetapi bagaimana bisa paham jaringan yang tidak stabil . namun di tengah pandemic covid 19 yang menghentikan kuliah tatap muka mahasiswa tetap berusaha melakukan yang terbaik untuk masa depan mereka.