Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Solihin

Seorang pemimpi dan Pengembara kehidupan

Secarik Kertas Berujung Senyuman

Diperbarui: 7 April 2020   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satrio, Begitulah aku biasa memanggilnya. Ia sahabat kecilku saat kami duduk dibangku sekolah dasar. Saat ini, Persahabatan kami telah terjalin selama 30 tahun lamanya.

Suatu hari, saat aku berkunjung kerumahnya. Aku tak mendapatkan ia dirumah. Informasi dari istrinya, ia sedang keluar kota. Akhir-akhir ini, satrio kerap kali berkeliling Indonesia dengan hobby barunya. Aku bertanya-tanya, apakah gerangan hobby barunya? Selidik punya selidik, ia sekarang menjadi seorang penulis professional.

Dahulu, Saat masih sekolah dasar. Satrio adalah sosok sahabat yang sangat tertutup. Ia kurang bisa bergaul dengan teman sebayanya dan sedikit sekali untuk berbicara. Namun kelebihanya sudah Nampak saat itu. Ia cukup mahir dalam menulis bait-bait puisi dan lagu. Maka, tidaklah heran jika Ia menjadi seorang penulis sekarang.

Aku pikir, wajar saja jika ia menjadi seorang penulis professional ketika dewasa seperti saat ini dengan bakat yang dimilikinya sedari kecil. Istrinya pun seorang penulis. Nurhikmah namanya.

Keyakinanku padanya, suatu waktu Ia bisa menjadi seorang penulis terkenal sejajar dengan Asma nadia ataupun andrea hirata, The Best writer di Indonesia. Karena, Setiap Ia menulis, untaian kata-kata dalam goresan penanya sangatlah menggugah dan membangkitkan gairah hidup.

Kini, pribadi Satrio berubah 180 derajat. Ia menjadi seorang yang pandai bergaul dan bisa berbicara didepan public. Kok bisa ya? Rupanya, Selain kebiasaanya menulis, Ia gemar sekali membaca. Kebiasaan itulah membuat Ia menjadi sosok yang berbeda.

Disuatu kesempatan, Saya dan satrio bertemu dan berbincang lepas tentang apapun. Hari itu, Ia menceritakan pengalamanya saat menjadi pengantin baru. Tapi bukan pengalaman malam pertama ya.  Heheeee.... Usia pernikahanya telah menginjak bulan ke tujuh. Perjalanan rumah tangga  dilewati dengan penuh kebahagiaan, Begitu pengakuanya.

Ada satu ceritanya yang menurutku bisa menjadi inspirasi dalam berumah tangga, kedepankan komunikasi dan berikan perhatian pada pasangan kita. Begitulah kesimpulanku setelah mendengar kisah Satrio.

Setiap malam, Satrio hanya berkutak-kutik dengan kertas, pulpen, Buku bacaan dan laptop untuk menggarap novel terbarunya. Ia selalu begadang hingga larut malam. Satu kebiasaan buruknya, setelah melembur menulis. ia tidak bisa bangun di pagi hari sekali, jika tidak dibangunkan istrinya.

Suatu malam, saat Satrio usai mengespresikan pikiran dan perasaanya dalam sebuah karangan novel yang dibuatnya. Bergegas ia menemui istrinya di tempat tidur. Ternyata, Istrinya sudah tertidur pulas. "Waduh...!!!gemana ya?? Besok aku harus bangun pagi hari. Karena jam 8.00 harus menemui seseorang yang akan membantu menerbitkan novelku.

Niatnya, Ia ingin meminta bantuan istrinya untuk membangunkan esok hari. Namun apalah daya, istrinya sudah tertidur pulas. Maka, diambilnya secarik kertas dan ditulisnya sebuah pesan singkat. "Istriku Sayang, Minta tolong bangunkan aku jam 07.00 pagi ya. Aku ada janji sangat penting sama seseorang". Maka, diletakanya secarik kertas pesan singkat itu di bawah bantal tidur istrinya. Dengan harapan esok hari, Istrinya akan membaca dan membangunkanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline