Lihat ke Halaman Asli

Muh Khamdan

TERVERIFIKASI

Researcher / Analis Kebijakan Publik

"Ada Apa Dengan Cinta?", Nostalgia Romansa yang Mempersatukan Ibu dan Anak Perempuan

Diperbarui: 14 Maret 2025   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cover film Ada Apa Dengan Cinta? (Sumber: IMDb)

Bagi generasi awal 2000-an, film Ada Apa dengan Cinta? (AADC) bukan sekadar tontonan romantis remaja, melainkan sebuah fenomena budaya.

Film ini menciptakan gelombang baru dalam sinema Indonesia dan menjadi simbol kisah cinta pertama yang membekas di hati banyak orang.

Menariknya, dua dekade setelah perilisannya, AADC kini berperan lebih dari sekadar film klasik. AADC menjadi jembatan penghubung antara ibu dan anak perempuan Gen Z dalam berbagi kisah asmara dan makna cinta pertama.

Generasi Z tumbuh di era serba digital, di mana percakapan tentang cinta lebih sering terjadi melalui chat dan media sosial dibandingkan percakapan tatap muka.

Dalam konteks ini, AADC bisa menjadi referensi menarik bagi para ibu untuk mengenang kisah asmara masa remaja mereka dan berbagi pengalaman dengan anak perempuan mereka.

Film ini menyajikan perjalanan emosional yang autentik dan relatable, memungkinkan ibu dan anak menemukan titik temu dalam memahami makna romansa di masa muda.

Cinta pertama mungkin hanya sekejap, tapi kenangannya bisa selamanya. Dan di antara kenangan itu, seorang ibu dan anak perempuan bisa menemukan cerita yang sama untuk dibagi.

Cinta dan Rangga sebagai dua karakter utama dalam AADC, mewakili spektrum emosi yang pernah dialami generasi ibu masa kini. Dari perasaan berbunga-bunga, konflik batin, hingga kehilangan dan pertemuan kembali, AADC merangkum perjalanan cinta remaja dengan puitis.

Ketika ibu dan anak perempuan menonton film ini bersama, momen nostalgia sang ibu bisa menjadi bahan diskusi yang menarik. Bagaimana kisah cinta pertama mereka? Apakah ada sosok Rangga dalam hidup mereka? Pertanyaan-pertanyaan ini bisa membuka dialog yang selama ini jarang terjadi di rumah.

Tak jarang, anak perempuan merasa enggan membicarakan kisah cinta mereka dengan ibu karena adanya jarak generasi. Namun, melalui AADC, percakapan bisa mengalir lebih santai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline