Lihat ke Halaman Asli

muhammad ikmal

Sosial budaya, Keuangan dan Perpajakan

Peta Jalan AI Indonesia: Janji yang Harus dibayar dengan Tindakan

Diperbarui: 5 September 2025   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Image generator - Naif J Alotaibi

Peta Jalan Kecerdasan Buatan (AI) Nasional yang tengah disusun pemerintah adalah secarik kertas yang menyimpan janji besar, menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai pasar tetapi juga sebagai produsen teknologi masa depan. Janji itu Indah, tetapi seperti banyak janji lain dalam sejarah pembangunan kita, ia hanya akan berarti jika diterjemahkan menjadi tindakan nyata, bukan sekadar jargon di forum-forum internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, AI telah merambah hampir setiap lini kehidupan. Dari pertanian, pelayanan kesehatan, hingga aplikasi perbankan, teknologi ini menjadi roda penggerak ekonomi digital global. Sayangnya, Indonesia masih berdiri di ambang, lebih banyak sebagai penonton ketimbang pemain.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menggagas peta jalan yang melibatkan lebih dari 400 pemangku kepentingan. Di atas kertas, rencana itu sudah menjanjikan lima pilar utama: etika, sumber daya manusia, infrastruktur, industri lokal, dan kolaborasi global yang dijadikan sebagai fondasi. Namun, seperti pepatah lama, "peta bukanlah wilayah." Keberhasilan peta jalan ini akan ditentukan oleh seberapa konsisten ia diterapkan, bukan seberapa indah ia dirumuskan.

Realitas yang Belum Seindah Harapan

Mari kita jujur. Ketika negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Tiongkok, atau Korea Selatan sudah menanamkan investasi raksasa dan membangun ekosistem riset yang matang, Indonesia masih berkutat pada soal mendasar: keterbatasan talenta, infrastruktur yang timpang, serta regulasi yang belum kokoh.

Aspek

Indonesia

Negara Maju

Catatan Kritis

Pendekatan & Konteks

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline