Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan populasi masyarakat, maka akan berpengaruh pada masalah penumpukan sampah. Seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Ciwaruga, Bandung Barat. Alasan inilah yang mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 18 Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2023 melakukan sosialisasi mengenai Eco Enzyme kepada masyarakat Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu, 12 Februari 2023.
Eco enzyme merupakan hasil fermentasi dari limbah organik menjadi cairan yang memiliki banyak manfaat untuk alam dan manusia. Manfaat Eco Enzyme untuk pertanian adalah sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan dapat menurunkan efek rumah kaca. Eco enzyme efektif dalam mengendalikan hama penyakit pada tanaman bunga dan buah, maupun hewan pengganggu seperti semut, nyamuk, lalat, kecoa, atau serangga lainnya.
Sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala RW 05 Ciwaruga dan perwakilan Ketua RT setempat. Mahasiswa KKN 18 UPI berharap agar kedepannya pengelolaan sampah organik menjadi Eco Enzym dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat RW 05. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat sadar dalam menjaga lingkungan sekitar.
Sosialisasi Eco Enzym kepada masyarakat RW 05 Desa Ciwaruga Eco Enzyme (Dokpri)
"Jadi Eco Enzyme itu ya suatu cairan yang memiliki multi fungsi, nah fungsinya tuh banyak salah satunya pembersih ruangan (lantai). Pembentukan Eco Enzym itu dari sisa sampah organik yaitu fermentasi sisa buah-buahan yang dicampur air dan gula merah tebu. Bikinnya simple asal ada niat nya. Kapan lagi sesuatu yang dibuat simple memiliki manfaat yang banyak," ujar Gillang.
Proses pembuatan Eco Enzyme sangatlah mudah dan memiliki banyak kegunaan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang terdapat di sekitar kita yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Eco Enzyme memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk diproduksi baik dalam skala kecil maupun skala besar.