Lihat ke Halaman Asli

Muh. Hanafi

Abdi Negara

Menghormati Orang Yang Lebih Tua

Diperbarui: 21 Januari 2023   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi adab terhadap orang yang lebih tua (sumber gambar : Dalamislam.com)

Suatu ketika saat saya sedang mengikuti sebuah perkemahan cabang, yaitu Raimuna Cabang Gerakan Pramuka Tingkat Kabupaten di kota kami. Saat itu saya mewakili Saka Taruna Bumi. Saka ini berada dibawah Kementerian Pertanian. Saya waktu itu kelas 2 (dua) Madrasah Aliyah.

Tiba-tiba saat istirahat ditenda, kami dikejutkan oleh kedatangan dua orang bapak-bapak TNI. Kemudian mereka menyapa kami, "Apa kabar adek-adek?", ujar salah seorang Bapak TNI itu sambil tersenyum. "Siap, sehat Bapak". Sahut kami. ".

 "Kami mau mencari dua orang yang bisa menulis indah untuk membuat papan merk, papan struktur, denah, dan lain-lain". 

Saling pandang di antara kami. Beberapa teman saya menunjuk saya. Saya mengangguk untuk menyatakan bersedia. Karena perlu dua orang,  satu lagi diambil dari tenda lain.

"Bagaimana siap berangkat", kata Bapak TNI itu. "Sekarang Pak?", kata saya. "Iya sekarang". Kata Bapak TNI itu menimpali.

Berangkatlah kami berdua bersama dua orang Bapak TNI menuju MAKODIM (Markas Komando Distrik Militer).

Disebuah ruangan yang cukup besar, kami mulai bekerja, menulis nama-nama pada papan struktur, membuat denah, peta, dan data-data lain yang dibutuhkan. Singkatnya, yang mau saya ceritakan pada tulisan ini adalah, diruangan tempat saya mengerjakan tugas2 yang diberikan, dipimpin seorang Bapak TNI berpangkat Kapten, muda, energik, dan pastinya gagah dan berwibawa. 

Bapak itu punya  beberapa orang anak buah atau bawahannya. Ada yang muda, sedang, namun kebanyakan telah berusia sudah 50-an keatas. Dan yang usia 50-an itu masih berpangkat kopral dan kopral senior. 

Dalam tiga hari itu saya merasakan betul kebaikan pimpinan TNI berpangkat Kapten itu. Dari cara bicara, gestur tubuh dan cara mensikapi orang di sekelilingnya.  

Tutur katanya  yang halus menunjukkan sikapnya yang rendah hati. Cara berbicaranya terdengar lantang dan jelas, karakter khas TNI.  Beliau juga sangat menghormati orang yang lebih tua darinya. Tidak ada saya mendengar perintah kepada  anak buahnya yang usianya lebih tua darinya.

Saat kami makan bersama, bapak itu mendahulukan yang lebih tua darinya. Saat kami bekerja, bapak itu turut membantu kami. Dan karena pimpinannya ikut serta bekerja bersama kami, anak buahnya juga ikut bekerja. Sepertinya keteladanan yang ditonjolkan Bapak itu. Karena sikapnya, membuat anak buahnya sangat segan terhadap dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline