Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ari Pratomo

Lawyer, Writer, Songwriter No Viral, No Justice

Novel Pledoi Sang Mesin AI Karya Muhammad Ari Pratomo

Diperbarui: 26 Agustus 2025   03:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pledoi Sang Mesin AI

Judul: Pledoi Sang Mesin AI
Penulis: Muhammad Ari Pratomo
Penerbit: PT MuhammadAriLaw Pustaka Nada
ISBN: 978-634-04-2140-8
Tebal: v + 105 halaman

Pledoi Sang Mesin AI adalah sebuah novel hukum yang unik, segar, dan penuh refleksi kritis. Muhammad Ari Pratomo---seorang pengacara sekaligus penulis---menghadirkan kisah yang memadukan dunia hukum dengan kecerdasan buatan.

Tokoh utama, Raka Dirgantara, adalah pengacara muda yang frustrasi dengan sistem hukum Indonesia yang kerap berpihak pada pemilik modal. Ia kemudian menciptakan sebuah sistem AI bernama ALIE (Artificial Legal Intelligence Entity), yang dirancang untuk membantu orang-orang kecil mencari keadilan. Kehadiran ALIE segera memicu dilema etika, perlawanan dari para pengacara senior, bahkan ancaman dari sahabat lama Raka yang kini menjadi lawan: Harlan Wirya.

Novel ini tidak sekadar fiksi sains, melainkan kritik sosial yang menyingkap problem klasik dunia hukum: mahalnya biaya perkara, diskriminasi terhadap kaum lemah, serta monopoli tafsir hukum oleh kalangan elit. Dengan gaya penulisan yang mengalir, penuh dialog reflektif, dan dibalut intrik persidangan, pembaca diajak bertanya: apakah keadilan akan lebih objektif jika diputuskan mesin, atau justru kehilangan ruh kemanusiaannya?

Muhammad Ari Pratomo berhasil meramu cerita yang mendebarkan sekaligus menggugah pikiran. Setiap bab menghadirkan ketegangan baru, dari sidang etik, sabotase digital, hingga perdebatan filosofis tentang tafsir konstitusi. Lebih dari sekadar novel, Pledoi Sang Mesin AI adalah cermin bagi pembaca untuk melihat kembali wajah hukum kita hari ini.

Buku ini layak dibaca oleh mahasiswa hukum, praktisi, pecinta teknologi, maupun masyarakat umum yang ingin memahami bagaimana hukum, teknologi, dan moralitas saling bersinggungan. Ia juga menjadi peringatan: hukum bukan hanya teks, tetapi harus selalu berpihak pada manusia---dan jangan sampai digantikan sepenuhnya oleh algoritma tanpa nurani.

Kesimpulan

Novel Pledoi Sang Mesin AI menawarkan bacaan yang menegangkan, reflektif, dan relevan dengan kondisi hukum modern. Ia menyuguhkan pertanyaan penting: Apakah masa depan hukum akan tetap di tangan manusia, atau justru mesin akan ikut menentukan nasib keadilan?

#PledoiSangMesinAI #PengacaraRakyat #NovelAI #BukuViral #LiterasiDigital #HukumUntukRakyat #BookTokIndonesia #BukuBaru #ResensiBuku #NovelIndonesia #BukuFiksi #LiterasiDigital #RekomendasiBuku #BookReview #BookLovers #PecintaBuku #BukuBagus #HukumUntukRakyat #PengacaraRakyat #KeadilanSosial #NovelHukum #CeritaPengacara #PledoiAI #HukumIndonesia #PengacaraMuda #KeadilanUntukSemua #ArtificialIntelligence #AIIndonesia #MesinAI #TeknologiHukum #LegalTech #FutureOfLaw #AIForJustice #NovelAI #KecerdasanBuatan #ViralBook #TrendingNovel #BukuViral #NovelViral #BukuTrending #BookTokIndonesia #BookTokViral #Bookstagram #GoodreadsID #BacaItuKeren #SastraIndonesia #KaryaAnakBangsa #BukuIndonesia #NovelIndonesiaTerbaru #BanggaBacaBukuLokal #MuhammadAriPratomo #MuhammadAriLaw

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline