Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Albagir

Tingkat Risiko Rendah

Tol Serang-Panimbang: Harapan Banten

Diperbarui: 18 Januari 2022   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Infrastruktur jalan, dalam banyak penelitian, merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses pembangunan karena jalan yang tersedia dengan baik dapat memperlancar arus perpindahan barang dan manusia. 

Jalan tol, merupakan salah satu infra struktur yang menjadi altenatif untuk mempercepat sarana transportasi, perkembangan industri pariwisata, menunjang pertumbuhan dan percepatan proses ekonomi suatu daerah.

Pembukaan jalan TOL Serang Panimbang yang sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 16 November 2021 itu diyakini akan mendatangkan banyak manfaat, diantaranya dapat membuka ketertinggalan daerah selatan provinsi Banten,  meningkatkan aksesibilitas karena menghubungkan Banten Utara-tengah dan selatan dengan waktu tempuh yang lebih pendek, Semua kemanfaatan (utilisasi) tersebut pada gilirannya dapat meningkatkan daya tarik investor dan dunia pariwisata menuju Banten selatan dimana sudah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

Besaran tarif Tol yang sudah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri PUPR No.1428/KPTS/M/2021, tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol pada Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 (Serang-Rangkasbitung) dan SK Menteri PUPR No.1429 /KPTS/M/2021, tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Simpang Susun Walantaka Jalan Tol Tangerang-Merak ternyata ditanggapi cukup beragam di kalangan masyarakat, antara yang mendukung dan yang kurang mendukung.

Dengan memperhatikan data hasil monitoring sejak 30 November sampai dengan 2 Desember 2021 nampak bahwa mayoritas masyarakat yaitu sebanyak 63% - 76% kurang mendukung  atau keberatan dengan besaran tarif Tol tersebut. Masyarakat menganggap tarif Tol Serang Panimbang tersebut dirasakan cukup mahal.

Lalu berapa tarif Tol Serpan yang ideal ? Secara pribadi saya belum melakukan kajian secara mendalam, namun dengan mempertimbangkan besarnya suara yang kurang mendukung tersebut, sebaiknya pengelola mempertimbangkan kembali besaran tarif yang sudah ditetapkan.

Beberapa pendekatan yang sering digunakan oleh para akademisi dalam menentukan besaran tarif Tol adalah dengan menghitung kemampuan dari calon pengguna jalan Tol dengan mempertimbangkan berapa variabel seperti  :

(1) Bagaimana karakteristik sosial-ekonomi calon pengguna Jalan Tol Serpan, 

(2) Berapa besar nilai kemampuan membayar tarif jalan tol (Ability To pay)

(3) Berapa besar nilai keinginan membayar jalan tol (Willingness To Pay).

Karakteristik sosial ekonomi calon pengguna jalan tol mencakup umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan per bulan, pengeluaran untuk transportasi per bulan, kendaraan pribadi sehari-hari, jarak tempuh dalam satu hari, asal dan tujuan perjalanan, maksud perjalanan dan frekuensi perjalanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline