Lihat ke Halaman Asli

Membunuh Aku!

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap kali energi habis untuk memikirkan banyak hal, seketika itu pula candu untuk menyelami setiap potensi menggeliat. Berbagi harapan, cita, juga jalan hidup menjadi sangat kontraproduktif ketika harus terjebak dalam ketidakpastian.

Air mata menjadi banyak ciri, juga hati yang patah akhirnya konsekuensi dari ketidakpastian hidup. Kekecewaan bak bola salju yang semakin membesar ketika AKU selalu menjadi sebab. Ya, AKU adalah senjata yang seketika menjadi pembunuh berdarah dingin.

AKU dengan segala derivasi negatifnya harus disudutkan dalam ruang gelap. Ia tak layak disandingkan dengan semangat KITA. Dengan dalih apapun, AKU tetaplah AKU yang akan merusak KITA jika ia tak segera dimarginalkan.

AKU-pun harus sadar untuk segera mengakhiri ketidakpastian yang sedang dijalaninya. Jika tidak, selamanya AKU akan menjadi bangkai yang hanya melacurkan dirinya ditumpukan sampah! AKU dengan segenap teori akan menjadi ilmu usang yang akan dihakimi oleh KITA juga segenap kepastian.

Tak ada yang harus disyukuri dari AKU, bukan? KITA dengan segala kekurangannya telah berlayar, tak peduli kemana arahnya, setidaknya KITA akan selalu bersama dalam ke-jamak-annya. Tidak tunggal seperti AKU, yang tidak pasti lagi kebanyakan mimpi!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline