Lihat ke Halaman Asli

Muhammad syarif

kata adalah senjata

Masalah di Balik Peresmian Masjid Kampus

Diperbarui: 23 April 2021   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di sore hari dengan bahagianya mentari ditandai dengan sinarnya yang menyinari seluruh cakrawala dari sejauh mata memandang, kampus FIP UNM mengadakan peresmian Masjid serta dirangkaikan dengan buka puasa bersama dengan menu yang berbeda beda. diantaranya itu ; jalang kote serta es buah dengan isi agar agar, tapi tidak penting untuk memikirkan mengapa isinya agar agar dengan nama es buah, Semua orang sibuk berlalulalang dengan menyambut para tamu undangan terkhususnya pimpinan dari Universitas itu. 

Namun kami tidak berfokus pada acara yang di lakukan oleh panitia dan birokrat kampus, sebab kami pun sibuk untuk melaksanakan agenda LAPAK BACA yang ingin kami masif kan kembali agar merefleksikan kembali apa sih sebenarnya tujuan pendidikan serta masalah dari pendidikan itu terkhususnya di Kampus Fakultas Ilmu Pendidikan tempat kami mengenyam pendidikan. 

Menikmati sore dengan diskusi yang di kelilingi buku yang menarik, Mulai dari persoalan cinta, spritualitas, junior dan senioritas serta sampai persoalan aksesibilitas kampus yang sangat kurang bagi teman teman disabilitas " saya teringat suatu kata bahwa peluru hanya mampu menembus satu kepala namun buku bisa menembus banyaknya kepala dengan kedahsyatan yang begitu luar biasa yang mampu merubah dan provokasi serta mengajak berkelana bukan dengan mendapatkan dataran baru, tetapi dengan pandangan pandangan baru dengan kecepatan yang tinggi layaknya burak kendaraan Rosulullah dalam kisah isra' mi'raj beliau. 

Dengan asiknya diskusi salah satu teman saya bernama Dirga dari PGSD menanyakan ke salah satu senior saya yang dikenal dengan panggilan Mamat dan terkadang seseorang memanggilnya Prof.Mamat, dengan gaya dan pemikiran yang sangat mudah untuk membuat orang terkesima dan membuat orang tertarik untuk membaca. Dia bertanya ;

"kak bagaimana itu alternatifta kita untuk membaca? karena setiap membaca ka terkadang sulit untuk diingat semua dalam bacaan ta.! 

Otak manusia beng memang terkadang sulit ki menampung semua informasi informasi yang di dapat. tetapi ketika masuk mi di dalam bawah alam sadar ta maka akan tersimpan permanen ki itu ilmu! makanya setiap membaca ki perlu di libatkan perasaan ta kalau membaca ki supaya gampang Ki masuk karena fokus pada sesuatu yang di kerjakan, ( jawab Mamat) 

Panjang nya diskusi, 'senior saya ini mengatakan "kemarin kemarin to mau ka sebenarnya menulis dengan tema di fabel di larang masuk surga, dengan dalih bahwa aksesibilitas mesjid yang sementara di resmikan itu tidak ada akses yang baik bagi difabel khususnya bagi Daksa dan Netra yang sulit ke masjid karena tidak adanya jalur kursi roda dengan baik untuk di lalui oleh teman teman Daksa. padahal di dalam aturan permenristedikti No.46 tahun 2017 tantang pendidikan khusus Dan pendidikan layanan khusus di perguruan tinggi. menegaskan bahwa di pasal (9) no. 1,2,3 

(1) Perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pelaksanaan Pendidikan Khusus. 

(2) Kementerian memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Khusus di perguruan tinggi.

 (3) Fasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa:

a. sarana dan prasarana; 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline