Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andi Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Ilmu Politik

Selamat Tinggal, Sekolah!

Diperbarui: 11 Maret 2021   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantas, apa peranan sekolah? | Ilustrasi via tanjungpinangpos.co.id

Bersiaplah dan buat nyaman diri Anda sebelum membaca tulisan ini, sebab ini akan menjadi tulisan yang panjang bin lebar. Dan saya tidak peduli dengan itu!

Pada tahun 2021, sebesar Rp550 triliun atau sekitar 20 persen dari total anggaran pemerintah dialokasikan untuk pendidikan. Dari jumlah tersebut, Mendikbud menyebutkan bahwa anggaran pemerintah yang berada di bawah Kemendikbud hanya sekitar Rp81,5 triliun atau 14,8 persen.

Dan ini luar biasa! Bank Dunia menyampaikan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan belanja pendidikan terbesar di dunia, jika diukur sebagai proporsi dari total pengeluaran pemerintah.

Opo ora hebat?

Meskipun dalam situasi yang sulit, pemerintah tetap menunaikan amanah UUD yang berpesan untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen.

Angka statistik pendidikan nasional pun bisa dibilang mengalami peningkatan yang keren: jumlah penduduk yang tertampung di bangku sekolah sejak TK sampai perguruan tinggi meningkat, jumlah bangunan gedung sekolah yang menjangkau sampai ke pelosok-pelosok desa terpencil, jumlah perlengkapan dan sarana belajar yang kian modern, jumlah tenaga pengajar yang semakin memenuhi persyaratan baku, jumlah...

Ah, tunggu dulu!

Ternyata, di balik semua angka-angka laju pertumbuhan itu, juga telah terjadi angka-angka kebalikannya dalam perbandingan yang tak kalah fantastiknya: jumlah buta huruf yang meningkat pada tahun lalu (meskipun kecil, tapi tetap saja MENINGKAT), jumlah siswa yang terpaksa gigit jari karena kehabisan jatah kursi di perguruan tinggi, jumlah lulusan sekolah dan sarjana yang frustrasi karena sulit mendapatkan kerja, jumlah lulusan yang kebingungan dengan arus hidup, jumlah...

Ya ampun... bahkan saya belum selesai.

Sebuah data terbaru datang dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebutkan bahwa jumlah anak putus sekolah di masa pandemi cukup tinggi. Kasus ini mayoritas menimpa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline