Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andi Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Ilmu Politik

Mengatasi Ketidakpastian Pandemi dan Vaksin

Diperbarui: 21 Januari 2021   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita hanya tidak tahu apa-apa | Ilustrasi oleh Anemone123 via Pixabay

Selama pandemi ini, kita dihadapkan pada dua masalah super besar dan kompleks. Yang pertama adalah virus yang menyapu populasi global dan upaya kita untuk mengatasinya. Yang kedua adalah ekonomi global yang sedang merosot.

Kedua masalah ini sangat sulit untuk diukur dan dipahami, apalagi diprediksi. Keduanya begitu kompleks sehingga kita kesulitan untuk memahaminya secara keseluruhan. Dan sejauh ini, hampir semua yang kita pikirkan hanyalah salah satunya.

Kemunculan vaksin COVID-19 bagaikan angin segar di Padang Sahara. Namun sayang, duri-duri kaktus itu ikut terbawa dan menusuk pemikiran setiap orang.

Berbagai kontroversi terkait vaksin COVID-19 muncul yang membuat banyak orang semakin resah. Apalagi setiap orang wajib divaksin (katanya). Sebagian setuju, sebagian menganggap pelanggaran HAM. Sebagian menyebut ini aman dan halal, sebagian menyebut ini berbahaya.

Memang selalu ada sisi yang berseberangan dalam hal apa pun. Jika Anda memerhatikan, ini menjadi ladang keuntungan besar bagi industri media. Namun, keuntungan itu juga yang membuat masyarakat semakin bingung karena informasi yang satu dengan yang lain sering bertentangan.

Akhirnya, informasi negatif tentang vaksin semakin banyak disebarkan orang-orang. Karena dengan begitu, mereka merasa telah menjadi pahlawan untuk yang lain dengan memberi peringatan tentang sesuatu yang sebenarnya tidak pasti.

Saya tidak membela siapa pun. Semua bisa saja salah. Kita masih belum tahu secara pasti apa dampak jangka panjang dari pandemi ini. Kita tidak tahu apakah vaksin dapat menghentikan pandemi. Kita juga tidak tahu tentang bencana lain yang mungkin terjadi.

Belakangan ini, kabar duka menggema dari berbagai arah. Berbagai peristiwa bencana terjadi di beberapa daerah. Kita bahkan tidak tahu apakah semuanya akan menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Kita hanya tidak tahu apa-apa. Tapi itulah jawabannya: hidup adalah tentang tidak mengetahui. Hidup memang penuh ketidakpastian. Dan segala sesuatunya pasti menuntut trade-off.

Saya sedikit analogikan.

Apakah etis membiarkan satu orang mati untuk menjamin satu juta orang hidup tidak dalam kemiskinan yang menyiksa? Bagaimana dengan membiarkan satu orang mati untuk menjamin satu juta orang berubah dari merasa biasa saja dalam hidup menjadi sangat bahagia dan sehat?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline