Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yunus

Imam Mushalla

Batik Randang Karya Bunda Een Refans Tembus Pasar Internasional

Diperbarui: 20 September 2025   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Kegiatan Bunda Refan

PADANG- Industri batik Sumatera Barat kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Batik Rendang karya Bunda Een Refans berhasil menarik perhatian pasar luar negeri dan kini siap melangkah lebih jauh ke pasar global melalui kerja sama strategis dengan pengusaha Singapura. (Sabtu, 20/09/25).

Langkah konkret menuju ekspansi internasional ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat pada Senin (15/9). Penandatanganan historic ini melibatkan tiga pihak kunci: Owner Batik Randang Bunda Een Refans, pengusaha asal Singapura Norhayati Mohd Ali, serta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Endrizal.

Kegembiraan dan rasa syukur terpancar jelas dari wajah Bunda Een Refans, sosok di balik kesuksesan Batik Rendang ini. Pensiunan Dinas Pendidikan Sumbar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Gebu Minang Sumbar ini mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian yang diraih. "Kita merasa bangga, produk awal yang telah dibawa dari Kota Padang berupa pakaian Batik Randang dan songket sangat diminati," ungkapnya dengan penuh haru.

Kesuksesan ini bukan tanpa kerja keras dan dedikasi tinggi. Batik Randang yang sudah mulai dari tahun 2003 ini telah membuktikan kualitasnya dengan berhasil mengekspor berbagai produk unggulan UMKM Sumbar. Produk-produk yang diekspor tidak hanya terbatas pada batik, tetapi juga mencakup tenun, sulam dan bordir tangan, serta makanan kering khas Minangkabau.

Di antara beragam produk yang dihasilkan, kombinasi batik dengan songket menjadi primadona yang paling diminati buyer internasional. Perpaduan unik antara batik tradisional dengan keanggunan songket Minang ini berhasil menciptakan daya tarik tersendiri di mata konsumen mancanegara. Produk unggulan ini menjadi identitas khas yang membedakan Batik Randang dari kompetitor lainnya.

Antusiasme pasar internasional terhadap produk Batik Rendang dibuktikan oleh tingginya permintaan, khususnya dari Singapura. Norhayati Mohd Ali, yang juga menjabat sebagai Direktur Nurturise Pte Ltd, mengonfirmasi besarnya minat pasar terhadap produk ini. "Permintaan batik rendang ini cukup tinggi di Singapura. Makanya saya berani membelinya, untuk dipromosikan di Singapura," ungkap pengusaha berkebangsaan Singapura ini pada Selasa (16/9).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Endrizal, melihat kesuksesan ini sebagai momentum penting bagi pengembangan UMKM di daerahnya. Ia berharap pencapaian Batik Randang dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pelaku UMKM lainnya di Sumatera Barat. "Ini hendaknya bisa menjadi cambuk bagi pelaku UMKM lainnya yang ada di Sumbar untuk terus meningkatkan kualitas produknya," tegas Endrizal.

Visi ke depan yang dicanangkan adalah semakin banyaknya produk UMKM Sumatera Barat yang mampu menembus pasar internasional. Endrizal optimis bahwa dengan komitmen dan kerja keras yang konsisten, produk-produk lokal Sumbar memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah global. Kualitas dan keunikan produk menjadi kunci utama dalam meraih kepercayaan pasar internasional.

Kesuksesan Batik Randang Bunda Een Refans ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi kemajuan industri kreatif Sumatera Barat secara keseluruhan. "Semoga ini akan menjadi berkah untuk industri yang ada di Sumbar," harap Bunda Een Refans, mencerminkan optimisme tinggi terhadap masa depan industri batik dan produk kreatif lainnya di tanah Minangkabau. Langkah strategis ini menandai babak baru dalam perjalanan produk lokal Sumbar menuju panggung dunia.

By. Muhammad Yunus 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline