Lihat ke Halaman Asli

Menuju Puncak Kebahagiaan

Diperbarui: 3 Oktober 2022   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari sabtu subuh itu dimana teman teman saya akan pergi hiking ke Gunung Gede di cianjur, pada hari jumat malem teman saya pergi ke ciranjang untuk tidur sementara sampai subuh nanti dan pada saat subuh itu rencananya kita akan berangkat ke gunung gede.

Awalnya saya memang tidak ada rencana untuk ikut teman teman saya ke gunung tersebut, pada saat teman saya yaitu Randy membuat status sedang siap siap untuk hiking disitu saya jadi kepengen ikut bersama mereka, mereka mereka itu adalah Randy, Dimas, Azhar dan Faris. Setelah saya melihat status si Randy tersebut langsung saya mereply statusnya itu.

"Ran saya pengen ikuttt" Ucap saya dengan penuh semangat kepada teman saya itu.

"Ayo, tetapi kita ini sudah berada di Ciranjang untuk istirahat sementara disini sampai subuh" Ucapnya.

Malam itu pukul 21:30 saya siap siap mencari peralatan untuk mendakii Gunung Gede tersebut, saya mencari tas carrier dan meminjam kepada teman-teman saya yang mempunyai, mereka punya tetapi tas carriernya itu sudah duluan dipinjem sama teman mereka. Akhirnya saya pergi ke toko alat sewa untuk menyewa tas carrier dan peralatan lainnya untuk mendaki gunung.

Singkat cerita saya setelah semuanya sudah siap disitu saya meminta izin ke orang tua saya.

"Mah, pah, kaka izin buat pergi mendaki gunung ke Gunung Gede di Cianjur." Ucap saya dengan penuh ketakutan karena takut tidak boleh pergi.

Awalnya memang tidak boleh pergi tetapi saya nekat buat pergi karena emang saya kepengen banget mendaki gunung.

"Yaudah sana berangkat, tapi inget pesan mamah papah disana kaka tidak boleh macem macem dan jangan tinggalin solat dimanapun kamu berada". Ucap mamah papah yang saya merasa mereka pasrah buat ngebilangin saya, tapi saya ngeyel buat pergi.

Sesudah minta izin ke orang tua saya, akhirnya saya siap dan pukul sudah menunjukkan pukul 22.30, saya pun akhirnya nyusul berangkat ke Ciranjang sendirian karena teman-teman saya sudah pada disana. Singkat cerita, diperjalanan sekitar jam 11 saya berangkat melewati jalan yang gelap dan sepi.

"Aduhhhh!! Saya sendirian berangkat dari sini, saya takut ada apa-apa,Bismillah". Gelisah dan rasa takut pun meliputi hati saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline