Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Aku adalah Sawah yang Berbagi

Diperbarui: 14 September 2025   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegembiraan menuai padi (Dokumentasi Pribadi)

"Bukan soal seberapa banyak hasil tuaian tapi seberapa besar kegembiraan berbagi hasil panen."

Aku Adalah Sawah

Sawah. Itulah identitas ekologisku. Tepatnya identitas ekologi budaya. 

Ekologi budaya itu, ikut kata antropolog Julian Steward, adalah lingkungan hidup, fisik dan sosial, tempatku berada. Dia adalah bentukan budaya komunitasku.

Bingung, ya. Oke, itu terlalu teoritis, memang. 

Faktual saja: sawah. Itu ekologi budayaku. Aku lahir dan menghabiskan masa kanak-kanakku dalam komunitas Batak pesawah di pedalaman Toba sana.

Aku anak petani sawah. Ikut bekerja di sawah: mencangkul, membajak, menanam padi, memiara, menghalau burung, dan menuai padi. 

Juga mengangon kerbau, tenaga bajak sawah. Di kampungku, dulu ya, anak kecil dan kerbau adalah dua sahabat. Aku mengenal kerbau-kerbauku seperti kerbau-kerbauku mengenal aku. 

Karena lahir, tumbuh, dan sehari-hari bergaul dengan orang-orang sawah, di tengah komunitas sawah, dengan sendirinya juga aku menyerap nilai-nilai budaya sawah. Istilah kerennya sosialisasi dan internalisasi nilai budaya. 

Gak usahlah kujelas-jelaskan. Ini bukan ruang kuliah, kan?

Pendek cerita: tolong-menolong, saling berbagi, dan saling menjaga. Nilai-nilai itu tertanam dalam diriku. Itulah inti budaya sawah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline