Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Sakit Gigi Tak Perlu Diobati

Diperbarui: 1 April 2022   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sakit gigi (Foto: Step to Health via bolastylo.bolasport.com)

Kamu pembohong besar jika mengaku tak pernah sakit gigi. Emangnya elo ompong sedari lahir ampe koit

Paling tidak kamu pernah meringis menahan sakit saat gigimu mau tanggal waktu kecil, kan? Atau waktu gigi susumu kemudian tumbuh. 

Itu kalau gigimu memang sehat sempurna tanpa lubang. Which is rada imposible, sih. 

Bagi kamu yang sudah pernah atau sedang sakit gigi, tentu tak perlulah Engkong Felix tuturkan gimana nightmare-nya.  

Ada penyanyi dangdut yang berlagu "Lebih baik putus cinta daripada sakit gigi." Itu bohong. Sebab sakit gigi bisa membuatmu kehilangan cinta. 

Lha, coba pikirkan. Kamu punya gebetan. Tapi tiap ketemuan, sakit gigimu selalu kambuh. Potong rambut Engkong kalau si gebetan gak bilang "You and me, end!" Sambil telapak tangannya meragakan gerakan sembelih leher.

Tadi malam turun hujan. Perasaan Engkong, derasnya seperti kencing kuda betina. Faktanya seperti kencing kucing. Atau mungkin macam kencing kutu loncat. 

(Eh, ada yang pernah dikencingi kutu di kepala?)

Perasaan Engkong jadi kacau begitu lantaran sakit gigi membuat mood instabil. "Ngalor-ngidul ngetan-ngulon" kata orang Jawa. 

Istilahnya, Engkong bukan bipolar lagi, tapi sudah sampai level quadrapolar kambuhan. Kambuh seiring kambuhnya sakit gigi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline