Lihat ke Halaman Asli

M. Ridwan Umar

Belajar Merenung

Seberapa Banyak Story Kita di Timeline "Langit"?

Diperbarui: 14 Oktober 2019   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokpri


Kita hidup di dunia yang sudah cukup tua. Umurnya fisiknya mungkin sudah milyaran tahun sedangkan umur peradabannya mungkin sudah lebih dari 10 ribu tahun. Silih berganti cerita dunia telah ditorehkan di kanvas dunia.  Dari sejak nabi Adam sampai Muhammad, atau jaman Emperium Yunani, Romawi, China, Persia atau Islam.

Dunia telah dipenuhi berbagai mozaik cerita. Entah itu cerita kebaikan, atau kejahatan, kemenangan atau kekalahan. Ribuan film dan lagu telah dihasilkan, jutaan kisah telah ditulis. Hanya untuk menceritakan tentang hal yang sama. Apalagi kalau bukan tentang "DUNIA" dan pernak-perniknya. Indah, jelek, sedih dan duka, merajut menjadi satu.

Sebagaimana yang pernah saya tulis di artikel-artikel sebelumnya, bahwa kita selalu memiliki pilihan untuk memerankan lakon apa dalam kehidupan. Seyogyanya, lakon manusia modern bisa lebih baik dari manusia "jadul" atau tempo "doeloe". 

Mengapa?, tidak lain karena kita telah mengetahui sejarah lengkap mereka. Kita mengetahui apa yang menyebabkan jatuh bangunnya peradaban dan hina mulianya individu yang mengisi dunia.

Itu kalau kita pakai kata "seharusnya", tapi kenyataannya?

Manusia kini ternyata menghadapi komplikasi kehidupan. Menjadi sulit dan serba salah dalam memilih figur termasuk dalam memilih mode peradaban apa yang akan diciptakan. Alih-alih menjadi lebih manusiawi dari "manusia tempo doeloe", manusia kini malah yang banyak terjebak ke dalam ambiguitas kepribadian. 

Atau dalam bahasa sederhananya, kehilangan jati diri. Ditiup angin Barat ikut ke Barat dan ditiup Angin Timur, lalu ikut ke Timur.  Bahkan ada yang tidak tahu, angin apa yang harus diikuti. Maaf, itu saya lho..:)

Tuhan sebagai Pencipta dunia jauh-jauh hari telah memberitahukan kondii silih bergantinya jaman ini kepada manusia. Dalam Alquran, Surat Yunus ayat 13-14, Dia berfirman:

"Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman.

Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa. Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami melihat bagaimana (pula) kamu berbuat."

Lihat , ayat di atas sebenarnya bisa dianggap sebuah "sindiran". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline