Lihat ke Halaman Asli

M. Rasyid Nur

TERVERIFIKASI

Pensiun guru PNS tidak pensiun sebagai guru

Mengapa ke Pantai?

Diperbarui: 9 Mei 2022   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

MENGAPA ke pantai? Ditanya begitu, Nenek hanya menjawab, suntuk jika di rumah saja. Sanak-keluarga dan saudara sudah pada ke rumah. Silaturrahim Idul Fitri sudah. Berjabat tangan juga sudah. Makan lontong dan ketupat pulut pun sudah sama dirasa. Ya, hari ketiga bolehlah ke pantai. Itulah permintaan Nenek.

Ada enam orang anak Nenek. Masing-masing anaknya sudah punya anak. Jadi, cucu Nenek sudah 10 orang, saat ini. Satu anaknya ada di luar negeri. Bersuami orang Jepang, tinggalnya juga di Jepang. Lima orang anak dengan 9 orang cucu kandung, Nenek ingin mengajak semuanya ke Pantai Pelawan. Ada di Karimun, Provinsi Kepri. Nenek memang bermastautin di Karimun. Persisnya di Kecamatan Meral, Karimun.

Sejak Atok 'tiada' hampir satu tahun lalu, Nenek memang lebih dimanja anak-anaknya yang kebetulan tidak terlalu jauh tempat tinggal mereka. Meskpun setiap anaknya sudah berumah sendiri bersama suami atau isteri masing-masing tapi lokasi rumah masing-masing masih satu tanah dengan rumah tua. Rumah yang dihuni Nenek dan anak bungsunya. Mudah dijangkau. Hanya anak nomor tiga itu saja yang sangat jauh rumahnya. Komunikasi dengan yang satu itu lebih banyak menggunakan handpone saja.

Mengapa ke pantai? Itu pertanyaan salah seorang anak Nenek yang merasa masih beberapa keluarga dan atau tetangga yang belum sempat dikunjungi bersempena Idul Fitri ini. Harusnya semua keluarga yang dekat dan tetangga yang rumahnya masih satu kampung atau satu kelurahan dan kecamatan, harusnya diselesaikan saling kunjungan terlebih dahulu. Namnya juga hari baik bulan baik. Setelah Ramadan, lalu ber-Idul Fitri, maka saling bersilaturrahmi adalah kunci. Kunci menjaga dan merawat persahabatan dan persaudaraan. Salah seorang anak Nenek menyampaikan itu.

Tapi, karena yang mengajak itu Nenek, satu-satunya sosok sepuh yang ada, maka anak-anaknya manut. Nanti, di hari setelah ini kita boleh lagi pergi ke rumah-rumah yang belum sempat dikunjungi. Itulah, akhirnya keluarga Nenek pergi ke pantai. Dengan dua mobil yang dimiliki anak-menantunya, Nenek sangat puas  bersama ke pantai. Menikmati suasana pantai yang ternyata manusianya sudah menyemut pada hari itu. Selamat berwisata dan silaturrahim teruslah dijaga.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline