Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Faiz Attoriq

Kontributor lepas

Modal Kartu Contactless dan Smartphone, Money Changer Goodbye

Diperbarui: 11 Mei 2023   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transaksi digital menjadi tren di masa kini, terlebih setelah pandemi Covid-19. (pixabay.com/Maria)

Dewasa ini, ASEAN sebagai uni negara Asia Tenggara  sedang mengembangkan konektivitas sistem pembayaran ASEAN di lingkup regional.


Bank Indonesia (BI) sedang membangun regional payment connectivity (RPC) dengan negara sesama lingkup ASEAN.


Dengan RPC ini, konektivitas sistem pembayaran ASEAN akan semakin kuat dan mempermudah transaksi regional.


Contohnya, Indonesia dan Thailand sudah membangun proyek RPC agar masyarakat Indonesia bisa bertransaksi secara mudah di Thailand, begitu juga sebaliknya.

Urgensi RPC ASEAN
RPC atau konektivitas sistem pembayaran ASEAN ini perlu untuk mengurangi kebutuhan penukaran uang asing.


Seperti yang sudah diketahui, ada praktik kotor di beberapa money changer yang menerapkan bea tinggi untuk menukarkan uang.


Ini sangat merugikan bagi turis yang menjadi korban pemerasan atau penipuan berkedok penukaran uang.


Berikutnya, perubahan kurs mata uang terjadi sangat cepat dan bisa terjadi kapan saja, bahkan dalam hitungan jam.


Jika Rupiah menguat, ini menguntungkan karena bisa mendapatkan uang banyak, akan beda ceritanya jika Rupiah tiba-tiba melemah.


Karena faktor tersebut, memang seharusnya konektivitas sistem pembayaran ASEAN atau RPC harus segera dibangun.


Dengan konektivitas sistem pembayaran ASEAN, masyarakat regional dapat mengurangi ketergantungan terhadap mata uang Dollar AS yang akan mengacaukan kestabilan keuangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline