Lihat ke Halaman Asli

Yamin Mohamad

TERVERIFIKASI

Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Petani Tembakau: Jika Berhasil Naik Haji, Gagal ke Malaysia, dan Kerusakan Lingkungan

Diperbarui: 8 September 2022   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Hamparan hijau persawahan pada gambar di atas merupakan tanaman tembakau di seberang jalan depan sekolah tempat saya mengajar. Tanaman bahan baku rokok itu merupakan komoditas pertanian yang paling diandalkan masyarakat Lombok, NTB.

Jika berhasil naik haji, gagal ke Malaysia.

Kutipan di atas merupakan ungkapan yang akrab digunakan dalam pergaulan petani tembakau. Maksudnya jika berhasil menanam tembakau sampai penjualan dengan harga maksimal, petani berpeluang menyetor ONH untuk menunaikan ibadah haji.

Sebaliknya jika gagal, petani memilih menjadi tenaga kerja ke Malaysia sebagai solusi untuk melunasi hutang atas biaya produksi penanaman tembakau. Hal ini disebabkan oleh biaya produksi yang relatif tinggi sehingga petani harus mencari pinjaman sebagai modal penanaman.

Ungkapan tersebut pada dasarnya menyiratkan dua hal bagi masyarakat Sasak. Frase "jika berhasil naik haji" mengandung nilai religius karena menunaikan ibadah haji merupakan ibadah "bergengsi" yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang mampu secara finansial dan mampu secara fisik dan mental.

Sedangkan frase 'jika gagal ke Malaysia" merupakan ekspresi tanggung jawab masyarakat Sasak untuk membayar hutang atau pinjaman dari seseorang. Utang harus dikembalikan bagaimanapun caranya, termasuk menjadi tenaga kerja ke luar negeri jika tidak ada lagi yang dapat diperbuat di kampung halaman untuk bisa melunasi hutang.

Meningkatnya Kesejahteraan Petani

Tembakau telah lama menjadi komoditas pertanian andalan para petani di Lombok. Beberapa jenis tembakau yang biasa ditanam yaitu, tembakau virginia, kesturi, tembakau kuning, dan tembakau senang. Jenis yang paling menggiurkan adalah tembakau virginia.

Sebelum tembakau menjadi tren, lahan tadah hujan di Lombok banyak yang nganggur pada musim kemarau. Kalaupun musim kemarau dilakukan penanaman, jenis tanaman yang dapat ditanam berupa palawija, seperti jagung, singkong, ubi jalar, atau tanaman lain yang nilai jualnya relatif sangat rendah. 

Kehadiran tanaman tembakau membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Lombok di banyak tempat. Lahan yang seringkali sepi dan kosong dari kegiatan petani saat musim kemarau sekarang tampak ramai oleh aktivitas warga yang bekerja di sawah. Hamparan sawah yang dulu tampak tandus sekarang terlihat hijau oleh barisan rapi tanaman tembakau. 

Tidak saja aktivitas petani tetapi kesejahteraan petani juga mengalami perubahan yang cukup signifikan. Penghasilan petani tidak lagi disandarkan pada hasil bumi dengan nilai jual yang rendah.

Tembakau, terutama jenis Virginia, telah memberikan jawaban dan membawa "berkah" bagi petani yang hanya mengandalkan hujan dalam bercocok tanam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline