Tak mungkin aku menunggumu selamanya di pantai pasir putih itu
Waktu mengharuskan aku berkompromi dengan desir angin dari timur
Wajah purnama yang kian pucat dan enggan berbagi kebahagiaan
Rindu itu semakin layu dan mulai berguguran satu demi satu
Matahari pagi seperti alarm yang membangunkan mimpiku
Selamat tinggal pantai pasir putih, mungkin aku harus berlayar juga menuju wajahku sendiri yang semakin tua dibakar sepi
Ada cicak berlari mengejar temannya yang terburu pergi