Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

KPK, Selesai

Diperbarui: 19 Mei 2021   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompascom

Ada kadrun di KPK. Ada Taliban di KPK. 

Tuduhan yang sudah jelas tanpa dasar. Ketika kemudian ada 75 pegawai dinyatakan tidak lulus menjadi ASN dalam ujian TWK, maka jelas riuh terjadi. 

Hati nurani tak mungkin dipungkiri. Ada kerja yang sedang mengganggu kepentingan tertentu. Dan kepentingan paling terganggu dengan adanya KPK adalah kepentingan para koruptor. 

Mereka balik menyerang. 

Sejarah memang sudah membuktikan kematian lembaga semacam KPK. Sehingga trauma pembunuhan terhadap KPK selalu menghantui hati nurani. Atas nama apa pun itu. 

Ketika mendengar nama dari 75 pegawai tidak lulus, memang segera hancur alibi taliban talibanan dan kadrun kadrunan di KPK. Walaupun kita merasakan ada sesuatu yang tidak layak dalam pembelaan mereka. 

Setelah beberapa hari terus membuncah, kini kita dengar pernyataan Presiden Jokowi. Bagaimana pun juga KPK harus mendengarkan Jokowi sebagai kepala negara. Jika mereka sering mengatakan KPK tak boleh menjadi negara dalam negara, kini saat nya mereka membuktikan apa yang dikatakan nya. Karena perkataan itu, bukan cuma buat orang lain. 

Semua harus kembali bekerja. 

KPK harus tetap berjalan pada relnya. Terlalu banyak koruptor di negeri ini untuk dibiarkan dalam hitungan detik belaka. Bekerja sama lah kalian untuk menghadapi keuletan para koruptor. Dan kedigdayaan mereka. Hanya KPK yang selama ini dapat diharapkan.

Jika KPK berantem sendiri, negeri inj yang rugi. Koruptor yang akan berpesta pora. Jangan terulang kematian Lembaga serupa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline