Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Manusia Ulet

Diperbarui: 15 Agustus 2019   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orang Indonesia itu ulet. Sanggup bertahan dalam kondisi sesulit apa pun. 

Paling di depan mata adalah perjuangan para TKI di luar negeri. Perjuangan mereka kadang bahkan harus bertaruh nyawa. 

Keuletan itu juga dapat kita lihat dari perjuangan para pengusaha kecil. Terkadang mereka juga harus berhadapan dengan arogansi penguasa yang lebih mementingkan keindahan sebuah kota daripada kesejahteraan rakyat nya. Digusur berkali-kali pun mereka tetap ada. Dengan daya eksistensi yang mengagumkan. 

Sejarah juga sudah mencatat kegigihan para pejuang pahlawan negeri. Mereka harus berhadapan dengan mesin perang modern, tapi tak gentar sama sekali. Hingga kemerdekaan di tangan. 

Persoalan sebaliknya, justru ada di pimpinan. Beberapa pimpinan negeri ini hanya mau enaknya belaka. Kerja malas malasan tapi rajin korupsi. Sehingga menghambat perkembangan manusia Indonesia dalam bersaing di kancah internasional. 

Hambatan lain, tentunya rendahnya kualitas pendidikan nasional.  Pendidikan yang seharusnya menjadi pengasah talenta talenta hebat masih harus berkutat dengan persoalan persoalan dirinya yang bisa dikatakan tak pernah mencapai ujung. 

Oleh karena itu, untuk memaksimalkan keunggulan manusia Indonesia yang ulet tersebut, maka para benalu harus disingkirkan.  KPK harus diperkuat. KPK harus kita dukung agar tetap menjadi lembaga hebat dan mampu menggulung para pengkhianat bangsa. 

Demikian juga dengan pendidikan. Bukan hanya diratakan ke seluruh pelosok negeri sehingga anak anak di kaki gunung bisa mengenyam pendidikan, tapi juga pendidikan dengan kualitas yang tidak kalah dengan negara jiran. 

Jika dia hal tersebut dibenahi, maka keuletan manusia manusia Indonesia akan menjadi modal dalam bersaing di tingkat global. TKI di luar negeri bukan lagi butuh perkebunan atau pembantu, tapi para manajer perusahaan multinasional. 

Semoga dapat tercapai. Kita kan sudah berusia di atas 70 tahun pada peringatan kemerdekaan tahun ini. Usia yang matang bagi sebuah negara untuk bangkit unjuk gigi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline