Lihat ke Halaman Asli

Moch Khakam Asad

Guru Bimbingan Konseling SMK N 1 Karangdadap Kab. Pekalongan

E-Konseling dengan Media Whatsapp Solusi bagi Peserta Didik yang Tidak Bisa Asertif

Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan motor penggerak perubahan  suatu negara untuk menjadi lebih maju dan berbudaya. Untuk mewujudkan Pendidikan yang berkualitas, semua elemen Pendidikan harus berperan serta dalam tercapainya tujuan Pendidikan nasional. Tujuan Pendidikan nasional adalah menciptakan generasi yang berbudaya, berakhlak mulia, cerdas dan religius.

Bimbingan konseling merupakan bagian integral dari suatu Pendidikan. Dalam mencapai tujuan Pendidikan, peran bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Permasalahan-permasalahan yang ada pada peserta didik tidak hanya berkaitan dengan mata pelajaran saja, sisi lain seperti faktor keluarga, sosial dan tugas perkembangan remaja sangat mempengaruhi bagaimana peserta didik nyaman dalam belajar di sekolah. Oleh sebab itu perlunya layanan bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru BK sebagai upaya untuk memandirikan peserta didik dalam menghadapi segala tugas perkembangannya sehingga segala potensinya dapat berkembang secara baik dan optimal.

Salah satu layanan dari guru BK kepada peserta didik adalah layanan konseling individu. Layanan konseling individu merupakan layanan responsif yang bertujuan membantu peserta didik atau konseli untuk menyelesaikan masalah yang dialami agar  peserta didik atau konseli dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan. Proses bantuan ini dapat juga disebut proses psikologis yang dapat dilakukan dalam setting kelompok maupun individu. Menurut Shertzer & Stone (1974) Memberikan pengertian bahwa konseling adalah suatu proses penangan individu yang sedang mengalami masalah untuk kemudian individu tersebut merasa lebih tenang dan menyenangkan melalui interaksi antra konselor dan konseli.

Pada Era digital seperti sekarang ini pembelajaran tidak hanya dilaksanakan secara luring atau tatap muka saja, kemajuan teknologi dan efek dari pandemi covid-19 menuntut Pendidikan untuk terus bertransformasi sesuai dengan kebutuhan yang ada sekarang, banyak platform-platform yang terus berinovasi untuk menjawab segala tantangan zaman.

Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pada saat ini juga memberikan dampak pada pelayanan konseling di sekolah. Konseling yang dahulu hanya dikenal sebagai hubungan professional tatap muka secara langsung antara konselor dan konseli sekarang bertambah lagi yaitu dengan memanfaatkan piranti elektronik. 

Pada kasus peserta didik atau konseli yang mengalami sulit berbicara jika dihadapkan langsung dengan orang lain maka dengan E-konseling media whatsapp peserta didik atau konseli dapat berbicara atau melakukan proses konseli via media whatsapp. E-konseling media whatsapp ini juga dapat dimanfaatkan untuk peserta didik yang cenderung pasif atau tidak asertif. Sehingga proses konseling yang seharusnya susah untuk menggali informasi-informasi peserta didik dengan karakter "pasif" akan cenderung berhasil dan dapat dimanfaatkan dengan baik. 

Peserta didik atau konseli tidak lagi cemas dalam melakukan proses konseling karena memanfaat fitur-fitur yang ada di whatsapp seperti pesan teks yang cepat, voicenote, kirim gambar atau pun video. Dengan berbagai kemudahan fitur tersebut akan sangat memfasilitasi peserta didik atau konseli dengan kasus yang susah untuk diajak berbicara secara langsung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline