Lihat ke Halaman Asli

Mobit Putro W.

Bergelut dengan bahasa

Merengkuh Asa yang Tersisa

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ramai riuh kerinduan mayapada
Bercumbu bak dimabuk asmara
Lalu lalang goyang ilalang itu
Menyembulkan deru tabu yang penuh mangu

Wajah-wajah binar menerawang
Seolah lepas dari  belaian maut
Khan kemana ku musti bertanya
Menjawab iba yang kian jauh

Ku buka lembaran
Sesobek demi sesobek
Dalam temaram malam
Tuk mengais bukan merengek

Kejujuran tlah sulit tersenyum
Karena tuan tiada asa
Membangunkan penat dan pilu
Menanti awan hujan lalu cahaya

Jakarta 17-01-12

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline