Lihat ke Halaman Asli

Om Tolerir Om

Diperbarui: 23 Desember 2016   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Om tolerir om….

Jangan mentang-mentang punya perusahaan, punya jabatan, bisa nyuruh ini itu terus malah jadi nambrak nilai-nilai pluralitas dengan mengedepankan ego dan memaksakan keyakinan nya pada orang yang tidak meyakini hal yang sama.

Hargai donk keyakinan orang lain

Om tolerir om….

Jangan mentang-mentang minoritas terus manja dengan harus dituruti kehendak sepihaknya, ini negeri bhineka bukan Negara boneka. Buka mata, buka hati, hormati orang yang berkeyakinan beda.

Jangan sombong karena berkuasa, ingat jabatan hanya sementara, besok lusa pun hancur binasa.

Om tolerir om…

Jangan mentang-mentang jadi walikota terus seenaknya nyuruh orang islam datang natalan bersama, jangan sampai nanti anda dikenal sebagai penguasa durjana yang memaksakan kehendak pada rakyatnya.

Mikir om.. mikir…

Om tolong om…

Kalau anda orang islam yang masih punya iman, jagalah saudara muslim mu agar jangan sampai mengikuti kebiasaan yang tidak di ajarkan agama. Rugi om… rugi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline