Lihat ke Halaman Asli

Cantiknya Taman Mangrove Kampung Nipah di Serdang Bedagai

Diperbarui: 11 Oktober 2016   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan setapak di tepian hutan mangrove

Kabupaten Serdang Bedagai memang kalah populer dibanding kabuaten lainnya di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memisahkan diri dari Kabupaten Deli Serdang sejak tahun 2004 ini seakan tidak ada yang bisa dibanggakan. Gerak perekonomiannya terbantu dengan keberadaan jalan lintas sumatera yang melintasinya. Penuh dengan kontainer dan bis besar yang berlalu lalang setiap harinya. Gersang.

Tetapi ternyata dibalik kegersangan itu ada tersimpan pesona tersembunyi yang banyak belum diketahui oleh khalayak. Salah satunya adalah Taman Wisata Mangrove. Objek wisata ini merupakan salah satu andalan. Tidak membosankan. Karena selain mangrove di sini juga terdapat banyak sekali pohon pinus yang tumbuh di pantai berpasir putih. Pondok-pondok tempat bersantai dengan ragam bentuk nan artistik tersebar di hampir semua titik.

Pepohonan pinus yang tumbuh di antara hutan mangrove

Deretan pondok tempat bersantai

Dilengkapi dengan nama-nama latin pohon

warung makan di tengah mangrove

Sepanjang tepian deretan tanaman mangrove terdapat jalan setapak selebar 1,5 meter di atas permukaan laut yang terbuat dari kayu dan bambu. Jembatan-jembatan penghubung dibuat melengkung. Sangat ramah bagi wisatawan yang berjalan kaki. Menikmati pesona tanaman mengrove dengan berjalan mengelilinginya sungguh menyenangkan.

Objek wisata ini sering dijadikan tempat belajar para siswa karena memang dirancang untuk wisata edukasi. Setiap pohon dipasang plang bertuliskan nama-nama ilmiah pohon tersebut. Diantaranya terdapat pohon ketapang dan pohon api-api.

Tulisan

Melintasi jembatan

Jalan setapak menyusuri mangrove

Objek wisata ini dikelola secara mandiri oleh penduduk setempat dengan dibimbing dari Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serdang Bedagai. Mulai dari tiket masuk, penjaga parkir, hingga penjual makanan. Semua terorganisir dalam wadah kelompok usaha bersama masyarakat setempat.

Tidak perlu ragu soal permainan harga, misal pada daftar harga makanan yang dijual. Karena semuanya telah jelas terpampang pada spanduk besar yang terpajang. Harga tiket masuk sebesar Rp. 8 ribu per orang disertai dengan bukti struk. Hanya saja untuk parkir dipatok Rp. 15 ribu per mobil.

Pintu masuk dan tempat bayar tiket masuk di sebelahnya

*dokumentasi foto pribadi



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline