Lihat ke Halaman Asli

Mira Miew

TERVERIFIKASI

ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Sayangnya Kakakku pada Kucing-Kucingnya

Diperbarui: 17 November 2021   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kakak dan kucing-kucingnya | Foto : dokumentasi pribadi

Beberapa hari ini kita sering kali mendapatkan berita tentang perlakuan tidak layak bahkan sadis segelintir pihak ataupun orang kepada binatang. 

Hal ini semakin marak dan justru kebanyakan faktornya karena merasa terganggu atau bahkan hanya untuk sekadar konten. 

Saat itu rasa kasih sayang, rasa kemanusiaan kepada sesama makhluk Tuhan seakan terabaikan.

Namun di sisi lain begitu banyak manusia yang masih punya hati nurani dan akal sehat untuk mencintai, menjaga dan merawat binatang. 

Bahkan tak segan rela melakukan banyak hal dan mengorbankan tak hanya materi namun waktu hanya untuk merawat binatang-binatang terebut.

Padahal pula jika kita sayang pada binatang tersebut maka binatang tersebut juga akan sayang pada kita bahkan tidak mau jauh dengan kita. 

Binatang tersebut juga bisa menjadi teman bahkan obat penghibur hati bagi manusia. Jika tidak bisa memelihara setidaknya kita bisa memberi makan jika bertemu bahkan tidak menghilangkan nyawanya dengan sengaja.

Saya sebetulnya bukan termasuk yang suka merawat binatang, namun saya termasuk bagian dari masyarakat yang menentang perlakuan tidak layak kepada binatang. 

Saya juga pernah punya kucing yang saya sayangi dan saya namakan Butel yang artinya Berbulu Tebal. 

Meskipun milik tetangga, Butel sering ke rumah dan saya sering memberinya makan dan saya semenjak pindah, saya tidak tahu lagi keberadaan Butel. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline