Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Iqbal Awaludien

Penulis konten suka-suka!

Kiat Tepat Mencegah Karyawan "Resign"

Diperbarui: 17 Desember 2021   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi karyawan yang resign dari sebuah perusahaan. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Resign atau mengundurkan dirinya seorang karyawan dari perusahaan tempat ia bekerja tentu bukan hal yang diinginkan oleh manajemen. Lebih-lebih, kalau karyawan tersebut sangat berkontribusi terhadap perusahaan.

Namun, ini sepertinya memang kondisi yang sulit dihindari. Pasalnya, mengundurkan diri dari tempat kerja adalah hak setiap karyawan. Apalagi, kalau ada tawaran yang lebih baik. Kenapa masih keukeuh bertahan? Sementara di luar sana ada yang jelas-jelas mengharapkan bergabung dengan tawaran lebih menggiurkan?

Seseorang yang bekerja di divisi sumber daya manusia memerlukan siasat khusus untuk mengatasi masalah, yang menurut David Morel di Forbes sebagai "Great Resignation" ini.

Tawarkan Gaji yang Lebih Besar? 

Menawarkan gaji lebih besar sering kali menjadi senjata utama untuk menahan karyawan yang mengundurkan diri. Ya, siapa yang tak mau dengan tawaran ini? Hanya, hal yang harus diingat. Tidak semua yang resign alasannya karena uang.

Karir yang stagnan, keinginan untuk mencari tantangan baru, mengejar passion di bidang lain, merasa bosan dengan rutinitas di kantor lama, adalah beberapa alasan seorang karyawan mengundurkan diri selain karena uang.

Untuk jangka pendek, menawarkan gaji lebih besar mungkin efektif. Si karyawan pun akan mengurungkan niatnya lalu memutuskan bertahan. Akan tetapi, langkah ini lebih sebagai solusi jangka pendek.

Sumber gambar: en.public-welfare.com

Soalnya, siapa yang menjamin ia (karyawan) tidak kembali mengajukan pengunduran diri saat menemukan tawaran gaji yang lebih besar di luar sana? Bukankah kalau ini terjadi, manajemen akan rugi dua kali: Pertama, sudah menaikkan gaji. Kedua, ternyata tidak berselang lama, karyawan tersebut tetap cabut. Nah!

Selain itu, menawarkan gaji yang lebih besar juga berpotensi membuat karyawan merasa direndahkan. Hal ini bisa dianggap mengesankan citra agresif dan arogan pada perusahaan karena seakan "segala hal bisa beli dengan uang"

Apa yang Semestinya Dilakukan? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline