Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Iqbal Awaludien

Penulis konten suka-suka!

Menghindari Jebakan Gengsi

Diperbarui: 12 Agustus 2021   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Image: Hellosehat.com) 

Tidak ingin direndahkan orang lain berbeda dengan ingin selalu di atas orang lain. Hal yang pertama menyangkut harga diri, sedangkan yang kedua terkait gengsi. Harga diri diperlukan sebagai salah satu prinsip hidup. Harga diri bisa menuntun kita untuk lebih bekerja keras, tidak bergantung pada orang lain, dan berkomitmen. Sementara gengsi?

Dalam kadar yang "pas" gengsi sebenarnya bisa saja bemanfaat. Misalnya untuk meningkatkan kepercayaan diri dan membangun identitas. Namun kenyataannya sering kali gengsi malah menjadi penyakit psikologis.

Dikutip dari Psychology Today via Hellosehat.com, gengsi sebagai benteng terluar manusia untuk menutupi kelemahan dan kekurangan, bisa membuat kita jadi hobi berbohong seperti berpura-pura punya padahal tidak. Lebih parah, seseorang dengan rasa gengsi yang akut, akan melakukan segala cara untuk tampil "sempurna".

Efeknya sudah bisa ditebak, ya nyusahin diri sendiri. Lalu bagaimana cara-cara mengurangi rasa gengsi di dalam diri? Yuk langsung baca tipsnya di bawah.

Selalu Bersyukur 

Orang dengan gengsi tinggi selalu ingin melampaui orang lain. Kalau lewat prestasi sih nggak apa-apa, tapi mereka biasanya memaksakan diri melakukan hal di luar kemampuannya. Lama-lama, ini akan membuat orang gengsian lelah dan bisa berujung pada depresi loh. Serem kan?

Solusinya, menurut Ujang Sumarwan, Pakar Perilaku Konsumen dari MB-IPB dan penulis buku Consumer Behavior, yaitu dengan mensyukuri segala hal yang sudah kita miliki. Bersyukur akan membuatmu merasa "cukup" serta menajuhkanmu dari dorongan untuk lebih tinggi dari siapa pun.

Menjadi Diri Sendiri

Bukan rahasia lagi kalau salah satu hobi orang gengsian adalah mengikuti dan meniru orang lain. Dan inilah yang bahaya! Ambil contoh di bidang lifestyle, kecenderungan ini bisa menjermuskan mereka ke dalam krisis finansial. Pasalnya, karena ingin selalu tampil keren dan mengikuti tren idola atau role model-nya, mereka nggak akan segan-segan untuk berutang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline