Lihat ke Halaman Asli

Cathaleya Soffa

Ibu Rumah Tangga

Rindu yang Utuh

Diperbarui: 13 Desember 2018   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sudah menamatkan membaca buku buku itu. Lembar demi lembar tulisan hatimu yang kubaca lewat kilat kilas tatap matamu. Lewat sungging senyummu. Lewat rona wajahmu. Sampai kepada lembar terakhir riwayat kisahmu. Pada halaman terakhir, kata rindu yang tiada usang untukku.

Kita dintara rindu dan sendu dititipi ricik hujan. Di matamu aku bersemayam. Dan... kutemukan di kamu ada rindu yang utuh. Tak lekang oleh letih waktu yang membisu.

Ketika pucuk pucuk pinus pun terhuyung, angin hilir semilir masih sempat berduyun duyun rebah di pundak. Menyisiri halimun yang turun dari puncak lembah. Terdampar di tempat kita menyematkan kata pinta. 

Ciputat, 13 Desember 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline