Lihat ke Halaman Asli

Minar Kartika Panjaitan

Menyukai menulis, jalan jalan dan kegiatan sosial

Apakah Perlu Cari Muka di Tempat Kerja?

Diperbarui: 9 Desember 2021   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dear pembaca..

Sesungguhnya judul dari tulisan ini adalah sekaligus, pertanyaan besarku saat ini? pembaca boleh memberikan jawabnya pada kolom komentar untuk menanggapi pertanyaanku ini, serius!! 

Betapa tidak, lebih dari 10 tahun bekerja dan menjadi staff di beberapa organisasi, tak lepas dari kondisi ini yang saya temui. Sejujurnya saya merasa muak, dengan orang-orang yang menggabungkan dirinya pada golongan ini.  Terkadang berbagai cara dilakukan untuk menarik simpati atasan. Beberapa target yang harus dikejar tanpa memperhatikan kondisi bawahannya. Yang terpenting adalah target tercapai walaupun satu tim terseok-seok bahkan tak sediikit yang memilih resign karena stress dengan target yang tak masuk akal.

Selalu ingin tampil sempurna, itulah yang mungkin ingin dicapai oleh orang-orang seperti ini, selanjutnya adalah sifat yang opurtunis untuk membuat statusnya "aman"

Terkadang saya melihat bahwa orang-orang seperti ini, tidak profesional bekerja, secara intelek juga masih kurang. Bahkan kadang merasa takut untuk berpindah dari zona nyamannya, karena tentu sudah pasti bahwa dia juga sudah dikenal di beberapa kalangan sebagai orang yang tak menyenangkan.

Meniti karir dengan adil, meningkatkan kapasitas dengan belajar banyak berlatih merupakan cara-cara positif yang dapat dilakukan dengan fair. Bersainglah dengan sehat, jangan pernah pakai cara-cara curang untuk  meloloskan keinginan kita.

"Kamu tidak akan menjadi lebih baik, dengan memburuk-burukkan orang lain"

Alhasil kita juga akan menjadi karyawan yang dapat diandalkan dimana saja, dan sehat secara jiwa. Untuk apa kita sukses kalau kita menjadi orang yang kesepian, orang yang dijauhi orang karena dianggap serakah dan ambisi yang tak bertepian.

Salam sore menjelang malam, dalam sudut mejaku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline