Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Harapan yang Dibanjiri Hujan

Diperbarui: 17 Januari 2020   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.pexels.com

Hujan yang berduyun-duyun tiba
entah kenapa
tak lagi membawa
kabar-kabar tuba
mungkin karena
rasa manis dari nektar
dari bunga-bunga mawar
kembali menguar

Tubuh cemara yang basah kuyup
entah mengapa
tak membuat petang ini redup
mungkin karena
pokok kamboja
menggugurkan bunga-bunganya
tanpa harus mengiringi
upacara pemakaman
dan pemancangan batu nisan

Anak-anak hujan
sederas percikan
dari api perapian
para empu yang menempa besi baja
menjadi pedang
untuk berperang
melawan tajamnya masa silam

Bersamaan dengan
para ibunda
mendekap bayinya
di kedalaman payudara
sebab musik yang dilantunkan hujan
membawa serta keriuhan
yang menakutkan
sebab mengikutsertakan
banjir harapan

Bogor, 17 Januari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline