Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Sebuah Tamsil di Belantara Kecil

Diperbarui: 15 Juli 2019   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

kembali ke sini
di sebuah serambi
tempatku dulu mengumpulkan sunyi demi sunyi
ke dalam sebuah teka-teki
yang coba dipecahkan oleh berjatuhannya daun cemara
juga petikan bunga kamboja
pada pagi yang belum lagi beranjak dewasa

udara dingin saling berpacu
dengan masa lalu
mencoba menumbukkan mata
pada sebuah rencana
dari suluran dahan markisa
terhadap keberadaan beranda yang muram
untuk memagutnya dalam-dalam

rumput yang meninggi
karena terlalu sering disirami matahari
dan hujan yang enggan berhenti
menjadikan halaman sebagai belantara kecil
tempat bermainnya banyak tamsil
tentang perjalanan yang tak kunjung selesai
meski badai telah lama usai

di sini,
di sebuah serambi
tempatku kini menjahit koyakan sepatu
dari robekan-robekan masa lalu
agar aku bisa terus berlari
mengendarai surai-surai mimpi
menuju kehangatan fajar pukul enam
sebelum nanti senja membuatnya tenggelam
dalam diam

Bogor, 15 Juli 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline